Resmi Dibuka Menko Airlangga, IBF 2023 Wujudkan Kemandirian Industri Baja Nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto secara resmi membuka gelaran IISIA Business Forum (IBF) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (9/11).
IBF 2023 diselenggarakan oleh The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian.
Dalam sambutannya, Menko Airlangga menyebut bahwa nilai ekspor besi baja meningkat menjadi USD 28,48 miliar dari sebelumnya sekitar USD 8 miliar di 2019. Sedangkan konsumsi baja nasional yang sebesar 16 juta ton baru terpenuhi sebesar 12 juta ton. Hal tersebut nenunjukkan bahwa peluang industri baja untuk tumbuh masih sangat besar.
“Dengan pengembangan Green steel dan Blast furnace hilirisasi batu bara, Indonesia sebagai salah satu dari “The Largest Steel Producer” memiliki peluang yang besar untuk masuk ke pasar global,” jelas Menko Airlangga.
Menko Airlangga mengatakan, permintaan baja dan besi di industri otomotif naik 1,5 juta ton. Saat ini, kata dia, baru 900.000 ton yang bisa dipenuhi dari dalam negeri.
“Masih ada demand yang cukup besar di sektor otomotif yang dapat dimanfaatkan. Dengan begitu, diharapkan industri baja dapat ‘terbang’ untuk menghasilkan lebih banyak lagi devisa untuk negara,” tambahnya.
Dikesempatan yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa industri baja adalah sektor yang memainkan peran utama dalam memasok bahan baku vital untuk pembangunan di bidang infrastruktur, produksi barang modal, alat transportasi maupun persenjataan. Sehingga dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antara asosiasi, pemerintah dan pelaku usaha.
“Neraca perdagangan Indonesia menunjukkan tren surplus dengan nilai USD27,75 miliar untuk periode hingga Triwulan III 2023. Hal ini termasuk diantaranya ada kontribusi dari perdagangan besi dan baja. Sehingga dalam meningkatkan ekonomi nasional salah satunya dengan peningkatan ekspor dan pengendalian impor di sektor industri besi dan baja,” tegas Zulkifli.
Dikatakan Mendag, pihaknyabterus mendukung kemajuan industri besi dsn baja nasional ditengah gempuran produk-produk impor yang masuk ke pasar dalam negeri.
“Kami mendukung industri strategis seperti besi dan baja. Oleh karena itu langkah yang kami ambil berdasarkan arahan Bapak Presiden yaitu pengetatan impor dalam hal ini diatur atau ditata, kemarin post border sekarang border. Kami juga lihat dan cek satu per satu tidak hanya survei di luar negerinya saja tetapi juga di kepabeannya diperiksa. Pascanya juga kami periksa, barang-barang yang beredar kami periksa apakah sesuai dengan SNI atau tidak. Ini terus kami lakukan sehingga industri dalam negeri tidak dibanjiri produk impor,” papar Mendag.
“Tujuannya agar industri kalau ekspor punta ‘toll way’ atau jalan jalan yang mudah yang kita haraokan sudah bebas tarif, kalau negara tersebut masih mengenakan tarif ya pasti kita kalah bersaing,” katanya.
Sementara itu, Plh. Ketua Umum KADIN Indonesia, Yukki N. Hanafi memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara IISIA Business Forum 2023 ini dan mendorong IISIA untuk terus memberikan kontribusi positifnya bagi kemajuan industri baja nasional.
“Kami berharap kegiatan ini akan terus berkelanjutan. Industri besi dan baja sangat penting dalam penguatan ekonomi nasional. Industri apapu pasti akan selalu menggunakan baja, jadi ini akan sangat mendorong kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi,” jelas Yukki. (bsnn-k12)