Ekonomi &Bisnis

Sempat Stagnan 3 Tahun, Pasar Hunian Premium Mulai Bergairah

Pangsa pasar hunian di segmen premium kembali bergairah setelah stagnan selama tiga tahun terakhir. Saat ini investor sudah mulai melirik segmen pasar properti kelas atas sebagai salah satu alternatif investasinya.

Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata mengatakan, saat ini pasar properti nasional bisa dibilang sudah kembali aktif.

“Jika selama pandemi, pasar perumahan yang masih bergerak yaitu kalangan end-user. Namun, setelah pandemi usai maka kini investor sudah mulai melirik properti sebagai salah satu instrumen investasi yang positif,” tutur Budiarsa Sastrawinata, Minggu (28/5).

Budiarsa menjelaskan, saat pandemi Covid-19 bisnis properti merupakan salah satu sektor yang tetap ada peminatnya. Terbukti bahwa pertumbuhan industri properti tidak pernah minus. Kendati porsi kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan sempat mengalami kontraksi.

“Kami tetap optimistis bahwa prospek properti tahun ini masih terus berlanjut seiring pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Budiarsa.

Keyakinannya itu bukan tanpa alasan. Hal ini tentunya karena adanya dukungan kebijakan dari pemerintah. Salah satunya, dengan insentif PPN DTP saat pandemi, dan tingkat bunga KPR yang masih kompetitif mulai dari 2,66 persen.”Selain itu, adanya kelonggaran rasio loan to value (LTV) KPR dari Bank Indonesia hingga 31 Desember 2023 untuk mendorong perbaikan kinerja KPR,” ucapnya.

Senior Director Ciputra Group, Agussurja Widjaja menambahkan, sejak pandemi segmen pasar hunian terbesar adalah di kisaran harga jual Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.

“Selama pandemi memang hati tidak tenteram sehingga orang menunda transaksi. Sekarang, pada saat ekonomi sudah mulai pulih, opsinya adalah mau beli rumah lebih besar atau lebih baik,” tuturnya.

Dia menjelaskan, sektor properti sudah menjadi segmen investasi yang menggiurkan. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan permintaan khususnya di segmen pasar premium. “Kalau dulu segmen middle low, sekarang waktunya pasar middle up,” tuturnya.

Guna memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus bertahan ditengah ketatnya persaingan, developer harus terus melakukan inovasi.

“Kami senantiasa berupaya melahirkan desain hunian eco friendly development dengan memperhitungkan beragam aspek. Antara lain arah angin dan sinar matahari supaya menghadirkan rumah hemat energi serta menanamkan eco culture,” imbuh Budiarsa.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button