Sejarah Ditemukannya Stainless Steel (Baja Nirkarat)
Stainless steel adalah jenis baja yang tahan karat dan korosi, yang terdiri dari campuran besi, krom, dan nikel. Ini adalah bahan yang penting dalam banyak industri, termasuk konstruksi, manufaktur, peralatan medis, dan banyak lagi.
Sejarah stainless steel dimulai pada akhir abad ke-19, ketika seorang ilmuwan Inggris bernama Harry Brearley sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah korosi pada senjata api. Pada saat itu, senjata api terbuat dari baja karbon biasa yang mudah berkarat dan korosi, sehingga membuat senjata api tidak dapat diandalkan.
Brearley mengambil pendekatan yang sama seperti para peneliti lainnya pada masanya, yaitu dengan mencampur berbagai jenis logam untuk menciptakan baja yang lebih kuat dan tahan karat. Pada tahun 1913, Brearley menemukan sebuah baja yang terdiri dari krom dan besi, yang ia sebut “stainless steel”. Baja ini terbukti lebih tahan karat dan lebih kuat daripada baja karbon biasa.
Setelah penemuan Brearley, stainless steel segera diterapkan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk peralatan dapur, peralatan kedokteran, dan peralatan kimia. Pada Perang Dunia II, stainless steel menjadi sangat penting dalam produksi pesawat terbang dan kapal perang.
Hingga saat ini, stainless steel tetap menjadi bahan yang sangat penting dalam berbagai aplikasi industri. Beberapa kemajuan dalam produksi stainless steel telah terjadi sejak penemuan Brearley, termasuk penggunaan nikel yang lebih tinggi dan penggunaan teknologi modern seperti kontrol kualitas yang ketat dan pengolahan data untuk meningkatkan kualitas dan keandalan produk.