Berita Nasional

Prabowo Berkunjung Ke Kantor PWI Pusat

Kebebasan Pers itu Check and Balance, Walaupun Kadang Sakit Hati Bacanya

Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menilai pentingnya kebebasan pers di Indonesia. Dirinya sebagai seorang negarawan juga berkomitmen penuh terhadap demokrasi yang dianut bangsa ini.
“Saya dulu tentara banyak menuduh saya ini dan itu, mau kudeta ya kan, tapi saya tidak kudeta berkali-kali, nggak tahu muka saya muka kudeta kali, tapi tidak. Saya percaya demokrasi, saya ikut proses demokrasi puluhan tahun,” kata Prabowo di kantor PWI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Prabowo menceritakan, dirinya pernah berpolitik di Partai Golkar, lalu keluar dan mendirikan Gerindra. Partai itu dia bangun setapak demi setapak.
Hingga pada akhirnya ikut Pilpres pertama kali pada 2009 dengan menjadi cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri. Lalu Prabowo berlanjut menjadi capres pada 2014 dan 2019, hingga kini maju lagi sebagai capres 2024.
“Saya percaya soal proses demokrasi. Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilu rakyat harus bisa memilih pemimpin, yang kedua adalah kebebasan pers,” ucap Prabowo.
“Kebebasan pers itu adalah check and balance untuk mengendalikan penguasa dan kekebasan dengan pers yang dinamis. Pers yang walaupun keras kadang-kadang sakit hati kalau kita baca, tapi itu menjadikan kita memberitahu kita something wrong. Ada masalah di negara kita,” imbuhnya.
Prabowo menilai, dengan kekuatan pers yang kuat, maka bisa menyampaikan informasi dengan cepat kepada pemerintah. Sehingga bila terjadi bencana alam atau peristiwa lainnya, informasi bisa lebih cepat diterima.
“Saya tidak mungkin di sini tanpa pers yang bebas, partai saya bisa berkembang karena ada kebebasan pers. Menurut saya bebebasan pers faktor demokrasi,” pungkas Prabowo. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button