Berita Regional

APBN Regional Sulawesi Tenggara Terealisasi 1,7T Masih Terus Didorong dan Dioptimalkan untuk Mendukung Peran APBN bagi Masyarakat

Realisasi Belanja Negara di wilayah Sulawesi Tenggara sampai dengan 31 Januari 2024 mencapai Rp1.712,03 miliar atau 6,63% dari pagu APBN.

Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat dan TKDD.

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sampai dengan tanggal 31 Januari 2024 adalah sebesar Rp245,70 miliar (3,38% dari pagu anggaran 2024) yang terdiri antara lain Belanja Pegawai sebesar Rp148,80 miliar (5,71% dari pagu), Belanja Barang sebesar Rp82,73 miliar (2,69% dari pagu APBN), Belanja Modal sebesar Rp14,17 miliar (0,90% dari pagu APBN) dan Belanja Bantuan Sosial belum terealisasi.
Selanjutnya, penyaluran TKDD sampai dengan 31 Januari 2024 mencapai Rp1.466,33 miliar (8,58%).

Belanja Transfer ke Daerah wilayah Sulawesi Tenggara mengalami penurunan sebesar 2,84% dibandingkan realisasi tahun 2023 disebabkan penurunan penerimaan DAU sebesar Rp365,64 miliar.

Kinerja Pendapatan Tumbuh Tinggi Didukung Semua Komponen
Pendapatan negara melanjutkan kinerja yang baik dari tahun lalu, dan diharapkan berlanjut ke depan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan dampak penyelenggaraan pemilu tahun 2024.

Sampai dengan bulan Januari 2024, pendapatan negara tercapai sebesar Rp237,79 miliar turun sebesar 13,24% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 atau sebesar kurang lebih Rp36,29 miliar.

Penerimaan Pajak mencapai Rp156,03 miliar, turun sebesar Rp52,02 miliar (-25%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan pendapatan berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Penurunan Penerimaan pajak masih didorong dengan pertumbuhan positif Pajak Penghasilan yang terealisasi mencapai Rp129,71 miliar dengan pertumbuhan 55.03% atau sebesar Rp46,04 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun 2023.

Penerimaan Bea dan Cukai sampai dengan 31 Januari 2024 adalah sebesar Rp42,33 miliar, yang terdiri dari penerimaan Bea Masuk sebesar Rp42,26 miliar dan penerimaan Cukai sebesar Rp75,9 juta.

Penerimaan ini tumbuh sebesar 83,31% dibandingkan periode sama di tahun lalu atau sebesar Rp18,11 miliar.
Sementara itu, Realisasi PNBP sampai dengan akhir Januari 2024 mencapai Rp41,92 miliar.

Penerimaan ini berasal dari pendapatan PNBP lainnya yang berkontribusi 6,91% dari pagu APBN. Penerimaan tersebut mengalami penurunan sebesar 5,38% dari penerimaan tahun 2023 yang sebesar Rp44,30 miliar.

Penerimaan negara pada sektor PNBP berasal dari aktivitas jasa pelabuhan, jasa pendidikan, pendapatan kepolisian, penerimaan kembali belanja Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL), dan pendapatan hasil sitaan korupsi. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button