Berita Regional

Mahasiswa Unismuh Makassar Gelar Edukasi Lingkungan di Tanralili

Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi–Pemberdayaan Masyarakat (KKP-PM) XXXI Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berkolaborasi dengan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Parigi dalam program edukasi lingkungan di kawasan Wisata Danau Tanralili, Kabupaten Gowa, pada 8–9 November 2025. Kegiatan ini berfokus pada pembuatan dan pemasangan plang edukatif mengenai jenis sampah terurai dan tidak terurai di area wisata.

Program tersebut merupakan bagian dari komitmen mahasiswa dan pelajar Muhammadiyah untuk meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat serta wisatawan yang berkunjung ke Danau Tanralili. Danau Tanralili yang dikenal sebagai destinasi wisata pegunungan alami kini menghadapi tantangan kebersihan akibat meningkatnya jumlah pengunjung.

Mahasiswa dan pelajar Muhammadiyah kemudian berinisiatif melakukan langkah edukatif dan persuasif agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Edukasi ini kami harapkan dapat menjadi pengingat bagi wisatawan agar tidak meninggalkan sampah dan memahami dampak sampah nonorganik terhadap lingkungan,” ujar Nur Ridha Abiyyah B., Sekretaris Kelompok KKP-PM XXXI Kelompok XL, kepada media,(9/11/2025).

Selain edukasi lingkungan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan program “Ngaji Lingkungan” yang menghadirkan kader Muhammadiyah sekaligus pemerhati lingkungan, Muh. Alwi R. Syah. Diskusi yang berlangsung di area perkemahan Danau Tanralili membahas pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, bahaya sampah plastik, serta konsep leave no trace dalam wisata alam.

“Edukasi lingkungan tidak boleh berhenti pada tindakan teknis, tapi harus dipahami sebagai nilai yang ditanamkan dalam diri. Dengan mengaitkannya pada nilai religius, kesadaran ini akan lebih bertahan lama,” tambah Nur Ridha.

Keesokan harinya, para peserta melakukan pemasangan plang edukasi di beberapa titik strategis sekitar danau. Plang tersebut memuat informasi tentang waktu penguraian berbagai jenis sampah nonorganik seperti plastik, botol, kaleng, hingga puntung rokok yang sering ditemukan di kawasan wisata.

Kabid Kajian Dakwah Islam PC IPM Parigi, Nur Alim Jariah, menuturkan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam membangun budaya sadar lingkungan di kalangan pelajar dan masyarakat. “Plang ini menjadi pengingat bagi setiap pengunjung. Edukasi sederhana seperti ini adalah langkah kecil untuk membentuk kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Pengelola Wisata Danau Tanralili, Pak Alimin, turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai, kegiatan mahasiswa dan IPM sejalan dengan visi pengelolaan desa wisata berbasis alam. “Danau Tanralili adalah aset penting bagi desa kami. Kami sangat berterima kasih atas kepedulian mahasiswa dan IPM dalam menjaga keberlanjutan wisata ini,” katanya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKP FISIP Unismuh Makassar dan IPM Parigi menegaskan pentingnya menumbuhkan budaya sadar lingkungan yang berkelanjutan. Langkah kecil seperti membawa pulang sampah sendiri, memilah jenis sampah, serta saling mengingatkan antarpengunjung menjadi wujud kontribusi nyata terhadap alam.

Dengan semangat kolaboratif dan nilai ekologis yang terus ditanamkan, diharapkan Danau Tanralili tetap lestari, indah, dan menjadi warisan bernilai bagi generasi mendatang.(bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button