Presiden Pastikan 50 RIbu Sekolah Terima Layar Digital

Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah telah membagikan perangkat interactive flat panel (IFP) berukuran 75 inci ke sekolah-sekolah. Total ada 50 ribu sekolah yang telah menerima layar digital tersebut sebagai sarana pembelajaran interaktif di sekolah.
“Tahun ini kita akan memberi satu interactive flat panel, kayak layar digital 75 ichi disetiap sekolah SD, SMP dan SMA. Yang sudah kita adakan adalah dibagi dan mendekati 50 ribu sekolah,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025).
Presiden Prabowo menambahkan, jumlah layar yang akan didistribusikan pemerintah akan terus bertambah setiap tahunnya. Nantinya, total ada 288 ribu unit layar akan diberikan ke sekolah pada tahun ini.
Presiden Prabowo mengatakan IFP sebagai sarana pembelajaran memiliki ratusan ribu bahkan jutaan konten termasuk silabus untuk siswa. Guru dapat mengakses sebagai media belajar sehingga kemampuan dan wawasan semakin meningkat.
Keberadaan IFP akan membantu guru-guru terutama mereka yang mengajar di wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Guru dapat memanfaatkan sarana IFP tanpa batas sehingga kemampuan guru terutama untuk mata Pelajaran bahasa Inggris, Mandarin dan Matematika meningkat.
“Sekolah di luar terpencil yang tidak punya ases kepada guru dibidang misal bahasa Inggris, Mandarin dan Matematika. Ini pelajaran susah, bisa dibantu dengan ini,” ujar Kepala Negara.
Presiden Prabowo menambahkan, pemerintah juga akan menyiapkan studio di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta. Guru-guru terbaik akan mengajar dari studio, selanjutnya diterima ke seluruh guru di berbagai daerah, dengan jumlah 330 ribu sekolah.
“Saya mau cek di Dikdasmen, kita buat studio, guru terbaik akan mengajar dan diterima di pelosok Indonesia. Semua sekolah dapat akses kepada guru dibidang yang sulit apalagi di pegunungan, pulau terpencil,” ujarnya.
Adapun untuk fasilitas penunjang seperti internet, pemerintah akan menyiapkan dimasing-masing sekolah. “Yang sulit dapat internet dan WIFI, sekarang bisa kita pasang disetiap sekolah karena ada teknologi murah, Starlink mahal,” kata Presiden. (bsnn)