Gubernur ASR Tuntaskan Perbaikan Tiga Jaringan Irigasi Tahun 2025

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka (ASR) menuntaskan perbaikan tiga jaringan irigasi pada tahun 2025 sebagai bagian dari agenda strategis penguatan infrastruktur dan ketahanan pangan daerah.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, mengungkapkan bahwa penyelesaian tiga pekerjaan irigasi tersebut menjadi capaian penting dalam pelaksanaan program ASR yang menitikberatkan pada sektor agromaritim. “Seluruh rehabilitasi irigasi sudah rampung seratus persen,” ujarnya di Kendari, Senin (17/11).
Tiga irigasi yang diselesaikan meliputi perbaikan jaringan Daerah Irigasi (DI) Asolu di Kabupaten Konawe dengan panjang 306,54 meter, rehabilitasi DI Tamboli di Kabupaten Kolaka sepanjang 250,68 meter, serta kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi permukaan di Kolaka, Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Muna Barat (Mubar), dan Baubau yang mencakup total 138 kilometer saluran.
Menurut Pahri, sektor irigasi merupakan garda penting dalam penyediaan air bagi lahan pertanian, terutama pada jaringan primer dan sekunder yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi.
Tugas dinas meliputi pembangunan, peningkatan kualitas, pemulihan kerusakan, hingga memastikan seluruh jaringan tetap berfungsi melalui kegiatan operasi dan pemeliharaan rutin.
Ia menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak mengurangi komitmen Pemprov Sultra untuk memastikan masyarakat tetap merasakan manfaat dari infrastruktur irigasi tersebut. Peningkatan layanan air pertanian disebutnya sebagai investasi jangka panjang yang menentukan stabilitas produksi pangan sekaligus mendukung kesejahteraan petani.
Pemprov Sultra saat ini mengelola 12 daerah irigasi dengan cakupan lebih dari 12 ribu hektare lahan, 145 kilometer panjang saluran, serta 838 bangunan penunjang. Seluruhnya tersebar di Kolaka, Konawe, Konsel, Mubar, dan Kota Baubau.
Untuk tahun 2025, fokus utama pemerintah provinsi tetap pada rehabilitasi infrastruktur irigasi serta peningkatan operasi dan pemeliharaan jaringan. Pahri menambahkan bahwa penentuan lokasi pekerjaan dilakukan dengan melihat skala kebutuhan mendesak serta efisiensi penggunaan anggaran. (bsnn)



