Teknologi

Satelit Konstruksi Satria-1 Senilai 8.1 Triliun

Nilai konstruksi Satria-1 mencapai US$550 juta (setara Rp8,1 triliun) dan melibatkan dua perusahaan, yakni PT Satelit Nusantara Tiga, Thales Alenia Space. Pelaksana tugas Menkominfo Mahfud MD menyatakan, titik-titik yang akan menikmati layanan internet dari satelit ini meliputi kantor desa, rumah sakit, dan sekolah.
Kapasitas Satria-1 sebesar 150 Gbps untuk melayani 150.000 daerah dianggap masih terlalu rendah karena diperkirakan hanya memberi kapasitas data 1 Mbps per daerah.

Data Ookla Speedtest Global Index pada kuartal Ⅰ/2023 menunjukan, rerata kecepatan internet di Indonesia punya kemampuan mengunduh 24,78 Mbps dan mengunggah 13,3 Mbps.

Angka ini masih di bawah rata-rata kapasitas internet dunia yang punya kecepatan mengunduh 80 Mbps dan unggahan 35,13 Mbps.

Dalam laporan yang sama, Indonesia berada pada peringkat 121 perihal kecepatan internet dan dua terbawah di antara negara Asia Tenggara. Indonesia setingkat lebih unggul daripada Kamboja yang berada di peringkat 125. (**)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button