Berita Regional

Rembuk Stunting Ketiga di Gelar di Kecamatan Pakue

Muhlis Bahtiar : Kegiatan Penanganan Stunting Harus Terencana Dengan Jelas

Di tangan Pj Bupati Kolaka Utara Parinringi dibantu pejabat lainya, Kabupaten Kolaka Utara telah meluncurkan program inisiatif untuk menurunkan angka stunting yang mengkhawatirkan di wilayah tersebut. Dalam upaya mengatasi masalah yang meresahkan ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar acara “Rembuk Stunting” yang menghadirkan pemangku kepentingan dari Kecamatan Ngapa, Watunohu,Pakue dan Pakue Tengah, dan sekitarnya. Kegiatan ketiga itu digelar di kantor Camat Pakue Senin (12/6)

Saat rembuk ketiga yang digelar di Kecamatan Pakue, suasana terlihat sangat kompak dan penuh semangat juang untuk melawan stunting begitu terasa. Acara ini dihadiri oleh Camat, kepala desa, Kepala Puskesmas, dan tokoh masyarakat setempat. Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian rembuk yang dilakukan di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa.

Menurut Asisten 1, Muhlis Bahtiar, angka stunting di Kabupaten Kolaka Utara saat ini masih mencapai 24,4 persen. Namun, pemerintah telah menetapkan target yang ambisius untuk menurunkan angka stunting di bawah 14 persen pada tahun 2024. Dalam upaya mencapai target tersebut.

“Kecamatan Kodeoha kemarin itu ada 34 yang teridentifikasi stunting, berkat kerja keras kita semua saat ini tinggal 4 anak yang masih teridentifikasi,” Katanya.

Selain itu  Asisten 1 juga menjelaskan dalam melakukan kegiatan penanganan stunting harus terencana, terukur dan jelas serta berkesinambungan sehingga target penurunan Angka stunting di Kolaka Utara sesuai dengan target nasional menjadi 14% pada tahun 2014 bisa tercapai.

Berdasarkan data stunting Kabupaten Kolaka Utara telah menetapkan sasaran penurunan stunting di masing-masing kecamatan. Kabupaten Kolaka Utara menargetkan 1190 sasaran, Watunohu 554 sasaran, Pakue 532 sasaran, dan Pakue Utara 660 sasaran.

Rembuk stunting di Kecamatan Pakue ini hanya menjadi awal dari serangkaian langkah konkret yang akan dilakukan untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kolaka Utara. Dalam dua pekan ke depan, akan dilakukan pemantauan terhadap perkembangan penurunan angka stunting. Evaluasi bulanan juga akan menjadi bagian penting dalam memantau data stunting secara berkala dan mengevaluasi efektivitas langkah-langkah yang telah dilakukan, Tambahnya.

Kepala Badan Pengendalian  Penduduk dan KB Kabupaten Kolaka Utara Hj. Hasrayanu menyatakan harapannya, “Rembuk stunting kali ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam upaya menekan angka stunting di wilayah ini. Dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa, kami yakin bahwa target penurunan stunting dapat tercapai. Kami berkomitmen untuk memberikan generasi muda di Kabupaten Kolaka Utara kesempatan tumbuh dan berkembang dengan optimal.”

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Kabupaten Kolaka Utara pada tahun 2021 sebesar 29,1% menjadi 24,8% Pada Tahun 2022, atau turun sebesar 4,3%. Sedangkan berdasarkan angka prevelensi stunting menurut Elektronik Pelaporan Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Kabupaten Kolaka Utara pada tahun 2021 sebesar 8,78% menjadi 5,56 % pada Tahun 2023, atau turun sebesar 3,22%.

(k17-bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button