Ekonomi &Bisnis

Menaker Apresiasi Kontribusi Huawei Serap Ribuan Pekerja Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi kontribusi Huawei yang telah menyerap 2 ribu pekerja Indonesia. Perusahaan Teknologi Informasi (IT) asal Tiongkok itu telah membidani 500 perusahaan rintisan (start-up) serta UMKM yang bergerak di 15 sektor anak usaha sehingga mencetak 20 ribu lapangan kerja.

Ia menyebut program talents juga memberikan manfaat bagi 12 ribu teknisi Indonesia dan berperan agar menjadi lebih terhubung.

“Apresiasi setinggi-tingginya kami berikan kepada Huawei Tech Investment Co. Mereka telah berkontribusi turut serta membangun ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia,” kata Menaker dalam acara “Huawei Indonesia Supllier Convention 2023” di Jakarta, Selasa (28/11).

Menurut Ida Fauziyah, pihaknya akan terus berkomitmen dan berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah untuk membangun ketenagakerjaan di Indonesia. Sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

“Kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta, maupun pemda mampu mendorong peningkatan kompetensi dan pengembangan SDM. Khususnta di bidang ketenagakerjaan yang berbasis digital,” ujarnya.

Ida Fauziyah mengatakan, kemitraan strategis Kemnaker dengan Huawei dituangkan dalam nota kesepahaman mencakup tiga konsen. Pertama, peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi vokasi.

Kedua, pelatihan bagi fasilitator Training for Trainer. Ketiga, pelaksanaan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia dalam pelatihan kerja pada ketinggian dan penerapan Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3).

“Kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta juga dapat  menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan tersertifikasi. Sekaligus patuh terhadap unsur-unsur K3,” ucapnya.

Menaker menambahkan, pihaknya sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder yang ingin satu visi memajukan peradaban manusia melalui teknologi bagi kelangsungan umat manusia. “Ini menjadi strategi utama pengembangan pelatihan vokasi di Indonesia yang mengutamakan kolaborasi dan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri,” ujarnya. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button