Polisi Periksa 14 Saksi Pascakebakaran Tungku Smelter yang Tewaskan 18 Pekerja

KEPOLISIAN Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, telah memeriksa 14 saksi untuk mengungkap penyebab kebakaran yang disertai ledakan tungku pengolahan (smelter) nikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono mengatakan, penyelidikan dan penyidikan masih berlangsung di lokasi kejadian. “Tim gabungan masih melakukan tugas di lapangan. Kita masih menunggu hasil,” terangnya kepada sejumlah jurnalis di Palu, Selasa (26/12).
Menurut Djoko, pada olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sementara sudah dilakukan pemeriksaan bahan peledak dan pengecekan bahan kimia berbahaya di seputaran lokasi kebakaran tungku smelter PT ITSS. “Jibom Brimob mendeteksi apakah ada bahan peledak atau bahan yang mudah meledak di sana. KBR Brimob juga sudah mendeteksi apakah ada kimia berbahaya di sana atau tidak. Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak dan bahan kimia berbahaya,” bebernya.
Sedangkan untuk saksi yang telah diperiksa penyidik sebanyak 14 orang. Mereka merupakan karyawan PT ITSS. “Kami masih mengumpulkan semua keterangan dan bukti-bukti. Sampai saat ini belum ada tersangka. Nanti kesimpulan disampaikan ketikan penyelidikan dan penyidikan selesai,” tegasnya. Saat ini Polda juga sudah menambah penyidik dari Polres Morowali untuk membantu penyelidikan di lokasi kejadian.
Djoko menyebutkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan kapan penyelidikan selesai. “Kami belum bisa tentukan waktunya kapan selesai, karena sampai saat ini penyelidikan masih berlangsung,” bebernya. Djoko menjelaskan, bahwa kronologis awal kecelakaan kerja tersebut berawal dari kebakaran tungku smelter yang disusul ledakan tabung oksigen.
“Di sekitar tempat itu ada tabung oksigen gunanya untuk melakukan penglasan, setelah ada kebakaran tungku tabung itu ikut meledak,” urainya. Djoko menyampaikan, sampai saat ini juga korban atas insiden itu berjumlah 59 orang.
Dengan rincian 18 pekerja meninggal dunia, 24 mengalami luka berat, 12 luka sedang, dan lima pekerja lainnya luka ringan. “24 luka berat dirawar di rumah sakit. 12 luka sedang dirawat di klinik IMIP, sedangkan lima yang luka ringan rawat jalan,” pungkasnya. Selama proses penyelidikan aktivitas di kawasan industri nikel PT ITSS dihentikan sementara. Activistas tersebut bisa dilanjutkan jika penyelidikan selesai dilakukan. (bsnn)