Berita NasionalSosok & Tokoh

Refleksi Dua Periode Kinerja Ridwan Bae di DPR RI

Ada banyak faktor penyebab kinerja DPR dianggap buruk. Kita bisa mengukur kinerja DPR menggukan teori evaluasi, dengan membandingkan seberapa besar pelaksanaan fungsi dapat terimplementasi oleh lembaga ini.

Maka terlihatlah hasilnya sebagai berikut: Pertama, Tidak Produktifnya Fungsi Legislasi. Indikator kuantitatif yang bisa kita gunakan adalah dengan membandingkan kehadiran dan jumlah produk yang dihasilkan.

Selain itu juga masyarakat merasakan DPR tidak memberikan kontrol terhadap kebijakan Pemerintah yang dianggap tidak memihak kepada kebutuhan masyarakat. DPR dirasakan tidak peka dan awas atas terjadinya sejumlah peristiwa yang menonjol dan berdampak luas di Tanah Air. Sebagai contoh Isu gizi buruk, Kenaikan Sembako, BBM dan TD Listrik, Isu TK Asing, Isu Persatuan bangsa.

Meski demikian dalam perjalanan Ir H.Ridwan BAE selama menjadi DPR RI dari Partai Golkar, telah membuktikan kinerjanya sebagai Wakil ketua Komisi V DPR RI. Ridwan BAE membuktikan dirinya tidak seperti yang digambarkan sebagai politisi yang tidak peduli dengan aspirasi masyarakat.

Ridwan Bae, saat melakukan kunjungan kerja di Kolaka

“Insya Allah tahun 2024 kita kembali menerima bantuan dari program BSPS. Program ini sudah masuk di anggaran APBN tinggal menunggu surat keputusan (SK) saja,” jelas Ridwan Bae pada Kamis, (11/01/2024) dikutip dari triaspolitika.

“Usulan tersebut sama jumlah dengan tahun 2023 lalu, datanya sudah verifikasi di Dewan,” terangnya.

Ridwan Bae menjelaskan program BSPS atau bedah rumah merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR atas aspirasi Ridwan Bae untuk membantu masyarakat kurang mampu yang masih memiliki rumah tidak layak huni (RTLH).

Dalam catatan media ini, Ridwan Bae, sebagai politisi yang dianggap memiliki kinerja terbaik dalam menyerap sekaligus membuktikan komitmennya membangun daerah pemilihannya yakni Sulawesi Tenggara. Dibandingkan dengan beberapa anggota DPR RI yang menjadi perwakilan masyarakat Sulawesi Tenggara di Senayan.

Ridwan Bae adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Anggota DPR RI sejak 2014. Ridwan pernah menjabat sebagai Bupati Muna sejak 2000 hingga 2010. Ridwan Bae terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019, Ia sudah dua periode menduduki jabatan sebagai anggota DPR RI di Jakarta. Periode kedua 2019-2024 fraksi Partai Golongan Karya untuk Dapil Sulawesi Tenggara. Ridwan lahir pada tanggal 1 Desember 1957 di Raha, Muna, Sulawesi Tenggara.

Hingga kini Ir Ridwan Bae  masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra). Politisi senior Partai Golkar Ridwan Bae ini dari catatan mitra kerjanya di Kementerian Perhubungan dan PUPUR secara gamblang menjelaskan bahwa pencapaian pembangunan yang berjalan selama ini sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Ridwan Bae menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi mampu melampaui prestasi presiden sebelumnya, Ridwan mengatakan Jokowi sangat mendorong kemajuan infrastruktur Indonesia.

“Pembangunan infrastruktur di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo selama ini adalah yang terbaik di antara yang lainnya. Saya punya data. Kita bicara berdasarkan data, jadi tidak asal ngomong,” ujar Ridwan.

“Bukan hanya itu, namun pembangunan infrastruktur yang berhasil dilakukan di era Presiden Jokowi adalah konstruksi jalan desa sepanjang 316.590 km,” sambungnya.

Jokowi juga, kata dia, masih punya beberapa target lain yang hendak dicapai, seperti penyelesaian pembangunan jalan tol sepanjang 750 km dengan target selesai tahun 2023 hingga 2024.

“Target yang direncanakan oleh Pak Jokowi ini kurang lebih 2 tahun, jauh lebih panjang ketimbang capaian jalan tol yang dibangun semasa kepemimpinan SBY selama 10 tahun, yakni hanya 189.2 km,” kata Ridwan.

Andi Muhammad Saenuddin bersama H.Abu Rizal Bakrie

Sementara itu dari catatan Andi Muhammad Saenuddin, salah satu Tenaga Ahli yang selalu mendampingi Ridwan Bae menambahkan bahwa Ridwan Bae, Sebagai Kader Partai Golkar tentunya akan memberikan kontribusi suara di Pemilihan Legislatif 2024, dirinya juga akan menjadikan pemilihan Legislatif sebagai alat kontrol elektabilitasnya di pemilihan Gubernur di 2024 mendatang.

” Jadi kalau dalam pemilihan Legislatif nanti saya bisa dapat suara mayoritas, maka berarti masyarakat Sulawesi Tenggara, memang mengharapkan saya untuk berbakti kepada Sulawesi Tenggara dalam aspek berbagai Pembangunan ” jelas Andi Saenuddin mengutip pernyataan Ridwan Bae kepada media ini.

Lanjut Andi Saenuddin memberikan sekilas gambaran dan harus diketahui bahwa pemilihan Gubernur mendatang berdasarkan hasil Pemilu Legislatif di tahun 2024 pada bulan Februari. Kalau di Pemilu Legislatif nanti partai Golkar Sulawesi Tenggara bisa meraih suara yang signifikan atau jumlah kursi banyak di DPRD Provinsi, tentunya ini memudahkan Partai Golkar Sulawesi Tenggara, untuk mengusung Calon Gubernur yang sudah disepakati pada Musyawarah Daerah ( MUSDA ) maju di Pemilihan Gubernur mendatang.

” Tapi kalau perolehan suara tidak sesuai yang diharapkan, itu juga akan menjadi berat untuk  maju di Pilgub 2024 mendatang. Tapi kalau bertanya sekarang, kita tidak punya pilihan lain sebab Musda Partai Golkar Sultra Memutuskan Ridwan Bae sebagai Calon Gubernur Partai Golkar 2024 Mendatang ” jelas politisi muda dari Kolaka ini. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button