Waskita Karya Kebut Progres Mega Proyeknya di IKN

PT Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan percepatan pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Waskita memastikan dari total 12 proyek yang dikerjakan, 7 proyek di antaranya telah mencapai proyek yang signifikan dan akan selesai pada Semester I 2024.
SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengungkapkan Waskita menetapkan komitmen dalam percepatan pembangunan mega proyek ini. Ia menambahkan, proyek ini ditargetkan akan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
“Waskita berkomitmen dengan percepatan pembangunan proyek ini akan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
“Waskita berkomitmen dengan percepatan pembangunan proyek ini akan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,” ujar Ermy dalam keterangan tertulis, Selasa (9/4).
Diketahui, saat ini perseroan mengerjakan 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp 13,6 triliun. Sementara itu untuk porsi Waskita sendiri sebesar Rp 7,5 triliun, di antaranya yaitu Jalan Akses Lingkar Sepaku Seksi 4, Jalan Tol IKN Segmen 5A, Gedung Sekretariat Negara, Gedung Kemenko 3, Gedung Kemenko 4, IPAL 1,2,3 IKN, Jalan Feeder kawasan KIPP IKN.
Kemudian Rumah Susun ASN, Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 dan Multi Utility Tunnel-01 (MUT), Jalan Tol Segmen 3B-2, serta Jalan Akses Bandara VVIP IKN yang baru saja dilakukan tanda tangan kontrak pada Januari lalu.
Per April 2024, proses 7 proyek IKN garapan Waskita mengalami percepatan dengan rincian Saluran Utilitas Terpadu (MUT) – 01 mencapai 100%, Jalan Logistik Lingkar Sepaku Segmen 4 mencapai 98,96%, Jalan Tol IKN Segmen 5A mencapai 80,48%, Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung mencapai 75,61%, Kementerian Koordinator 4 mencapai 60,80%, Kementerian Koordinator 3 mencapai 60,45% dan IPAL 123 mencapai 26,67%.
“Dengan amanah yang diberikan kepada Waskita dari pemerintah sebagai pemberi tugas, perseroan berkomitmen dan fokus untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang berada di KIPP IKN,” imbuh Ermy.
Ermy mengungkapkan Waskita mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Lewat proyek ini, Waskita turut mendukung pemerintah dalam menarik lebih banyak investasi dalam melengkapi sarana dan prasarana di IKN, baik dari pemerintah sendiri maupun swasta. Sektor infrastruktur masih berpotensi mengalami pertumbuhan seiring dengan kebutuhan infrastruktur yang masih tinggi di Indonesia dan untuk mendukung pembangunan serta pertumbuhan ekonomi nasional.
“Perseroan berharap dengan pembangunan infrastruktur yang kami bangun itu bukan sekedar pembangunan fisik saja, namun juga berdampak terhadap ekonomi. Seperti contoh peran jalan tol sebagai konektivitas dapat terhubung ke kawasan pariwisata, kawasan industri dan semua kawasan yang secara ekonomi memiliki dampaknya. Selain itu juga dapat memicu berkembangnya kawasan kawasan ekonomi baru dengan adanya pembangunan infrastruktur,” ungkap Ermy.
Per April 2024, proses 7 proyek IKN garapan Waskita mengalami percepatan dengan rincian Saluran Utilitas Terpadu (MUT) – 01 mencapai 100%, Jalan Logistik Lingkar Sepaku Segmen 4 mencapai 98,96%, Jalan Tol IKN Segmen 5A mencapai 80,48%, Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung mencapai 75,61%, Kementerian Koordinator 4 mencapai 60,80%, Kementerian Koordinator 3 mencapai 60,45% dan IPAL 123 mencapai 26,67%.
“Dengan amanah yang diberikan kepada Waskita dari pemerintah sebagai pemberi tugas, perseroan berkomitmen dan fokus untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang berada di KIPP IKN,” imbuh Ermy.
Ermy mengungkapkan Waskita mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Lewat proyek ini, Waskita turut mendukung pemerintah dalam menarik lebih banyak investasi dalam melengkapi sarana dan prasarana di IKN, baik dari pemerintah sendiri maupun swasta. Sektor infrastruktur masih berpotensi mengalami pertumbuhan seiring dengan kebutuhan infrastruktur yang masih tinggi di Indonesia dan untuk mendukung pembangunan serta pertumbuhan ekonomi nasional.
“Perseroan berharap dengan pembangunan infrastruktur yang kami bangun itu bukan sekedar pembangunan fisik saja, namun juga berdampak terhadap ekonomi. Seperti contoh peran jalan tol sebagai konektivitas dapat terhubung ke kawasan pariwisata, kawasan industri dan semua kawasan yang secara ekonomi memiliki dampaknya. Selain itu juga dapat memicu berkembangnya kawasan kawasan ekonomi baru dengan adanya pembangunan infrastruktur,” ungkap Ermy.