Berita Nasional

Bahlil: Segera Hitung Surplus Gas

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, pada Kamis (07/11/2024), menyatakan bahwa lifting migas Indonesia hanya mencapai 600 ribu barel per hari, tetapi diyakini masih bisa ditingkatkan. Namun, karena berbagai kendala, peningkatan ini tidak mudah dicapai.

“Proses pengeboran atau eksplorasi telah selesai dilakukan pada 301 sumur, sebagian besar sebanyak 195 sumur di Pertamina, dan sisanya tersebar di tempat lain. Saya meminta kepada Pak Djoko (Kepala SKK Migas) yang baru dilantik untuk menyelesaikan ini. Itu adalah tugas pertama Bapak,” ujar Bahlil dalam sambutannya saat melantik Djoko Siswanto sebagai Kepala SKK Migas di Jakarta, Kamis (07/11/2024).

Bahlil juga menginstruksikan agar memangkas semua regulasi dan memperbaiki koordinasi yang menghambat proses eksplorasi dan upaya peningkatan produksi migas.

“Sampaikan kendala ke saya, dan kita akan selesaikan bersama. Ada juga Pak Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, yang hadir di sini. Kita tidak memiliki visi misi pribadi sebagai menteri, hanya visi misi presiden yang menjadi pedoman. Saya adalah pembantu presiden, dan Bapak adalah bagian dari pembantu menteri. Jadi, jangan jalankan program di luar apa yang sudah ditetapkan oleh presiden. Segera tuntaskan sumur-sumur idle, kerjasamakan dengan K3S, koordinasikan, dan tuntaskan. Kami sangat mengharapkan dukungan Bapak/Ibu dari K3S untuk bersama-sama mewujudkan program negara ini. Ini adalah hal yang sangat penting,” ucap Bahlil penuh semangat.

Mengenai gas, Bahlil memerintahkan agar dilakukan perhitungan yang tepat. Surplus gas diminta untuk dihitung secara rinci dan dilaporkan kepada kementerian.

“Katanya tahun 2026 akan ada surplus gas. Surplus-nya di mana? Segera laporkan. Mengenai gas untuk bahan baku LPG, seperti C3 dan C4, di mana lokasinya? Kita harus membangun industrinya, bekerja sama dengan Pertamina atau pihak swasta nasional,” tegas Bahlil.

Pemegang wilayah kerja (WK) K3S yang gasnya akan berproduksi pada 2026-2027 akan diarahkan agar 60 hingga 70 persen produksinya dialokasikan untuk kebutuhan domestik.

“Kita harus mendorong hilirisasi, karena ini adalah arahan dari Presiden Prabowo. Semua ini dilakukan demi mencapai kedaulatan energi, dan SKK Migas, sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam berhubungan dengan K3S secara business-to-business, harus akomodatif, responsif, dan bersedia melakukan penyesuaian. Jangan hanya duduk di belakang meja, kita harus proaktif. Pelantikan yang dilakukan malam ini menunjukkan bahwa saya selalu memikirkan lifting migas. Jadi, saya meminta agar kita semua bekerja cepat. Pak Sekjen, segera selesaikan jabatan Dirjen Migas yang sudah satu tahun lebih belum diisi. Mari lakukan koordinasi dengan sebaik-baiknya,” tegas Bahlil. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button