Bahlil Lahadalia : Presiden Minta Percepatan Pembangunan Pabrik Baterai Molis di Kawasan Industri Bantaeng

Presiden Joko Widodo meminta percepatan realisasi investasi asing dan domestik berupa pabrik baterai mobil listrik di kawasan industri hijau dengan suplay power listrik menggunakan tenaga angin (PLTB) ke Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang mana di ketahui oleh Investor terdapat 2 (dua) PLTB yaitu PLTB Sidrap dan Jeneponto, sesuai standar Uni Eropa terhadap penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Presiden menargetkan peletakan batu pertama pembangunan atau groundbreaking pabrik baterai mobil listrik itu pada September 2023.
“Arahannya, kami akan melakukan percepatan,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia seusai rapat yang dipimpin Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini, Rabu, 31 Mei 2023.
Bahlil menjelaskan bahwa investasi asing untuk pembangunan pabrik baterai mobil listrik dari Inggris, yang bekerja sama dengan perusahaan dari Belgia,Swiss, serta BUMN PT. Aneka Tambang.
Selain di Bantaeng, pemerintah juga ingin percepatan realisasi investasi tambang nikel di Papua yang terhubung dengan ekosistem baterai yang akan menjadi rantai pasokan bahan baku untuk EV Nikel.
Meski begitu, menurut Bahlil, Presiden Jokowi meminta semua mekanisme investasi dilakukan sesuai aturan perundang-undangan.
“Jadi jangan kita lambat hanya karena kajian terus. Negara ini terlalu banyak kajian.”
Nilai investasi untuk pabrik baterai mobil listrik di Bantaeng USD 9 miliar dengan produksi berupa baterai sel untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menerangkan tahap pertama produksi sekitar 20 Giga baterai sel. Selanjutnya, produksi baterai mobil listrik akan ditingkatkan sesuai permintaan baik dalam negeri maupun ekspor ke Inggris, yang menjadi hub ke Eropa.