Haji Robert dan Suaminya Puan Beli Tambang Batu Bara Rp 1,3 T

PT Petrosea Tbk (PTRO) bersama anak usahanya, PT Karya Bhumi Lestari (KBL), resmi menguasai 100% saham PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) selaku pengendali PT Cristian Eka Pratama (CEP). Total nilai transaksi akuisisi mencapai US$ 90,5 juta atau setara Rp 1,3 triliun.
PT CEP merupakan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan-Operasi Produksi (IUP-OP) yang beroperasi di Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, yang 99% sahamnya dimiliki PT KMS.
Emiten Romo Nitiyudo Wachjo (Haji Robert) & Happy Hapsoro, suami Puan Maharani, itu – bersama anak usahanya – membeli seluruh saham KMS dari PT Insan Global Pawulang (IGP), Mustakim Hamzah Musa, dan Said Rahmadi.
Petrosea resmi menuntaskan proses akuisisi PT KMS setelah para pihak yang terlibat dalam transaksi jual-beli menandatangani Akta Jual Beli pada 23 Juni 2023 lalu.
Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan menyampaikan, transaksi akuisisi ini merupakan bentuk realisasi diversifikasi Petrosea sebagai mine owner guna memperkuat kinerja perseroan.
“Selain itu, transaksi ini juga bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya di masa mendatang,” ungkap Novan dalam keterangannya, Selasa (27/6).
Ke depan, sambung Novan, Petrosea telah menyiapkan strategi untuk menjadi sustainable resource company yang terus menjalankan diversifikasi usaha ke sektor mineral lain melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan serta konstruksi (EPC) secara berkelanjutan. Novan menyebutkan, total cadangan PT CEP mencapai 70 juta ton batu bara
Senada, Direktur Keuangan Ruddy Santoso juga menyebutkan bahwa PT CEP memiliki luas konsesi seluas 4.776 ha dengan resource sebanyak 63,8 juta ton dan cadangan 70 juta ton yang rencananya dijual di pasar domestik sebanyak 25%, dan 75% dijual di pasar Asia.
“Dengan resource dan cadangan tersebut, maka PT CEP akan bisa berproduksi selama 12 hingga 14 tahun,” tutur Ruddy.
Petrosea berhasil menuntaskan akuisisi tersebut berkat fasilitas pendanaan yang diperoleh pada tahun lalu dari beberapa leasing company seperti Mitsubishi HC Capital and Finance Indonesia dan Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) dan SMFL Leasing Indonesia. (bsnn-k10)