Berita RegionalEkonomi &Bisnis

Mitra Pengusaha Lokal Konsisten Dukung PSN PT. Vale Indonesia di Pomalaa

Sebagai wuju komitmen yang sejak awal terjalin oleh Asosiasi Kontraktor Jasa Pertambangan yang terdiri dari HP3M, HIPPO, AMALA dan ASKOJAPP dalam menyikapi geliat dinamika Investasi Hilirnya Sumber Daya Mineral di Kolaka, terkhusus Progres Proyek Strategis Nasional di sektor Pertambangan dan Pembangunan Smelter PT. Vale Indonesia Subsider PT. Kolaka Nickel Indonesia (KNI) yang saat ini dalam proses feasibility study  AMDAL terkait pembangunan pabrik HPAL nya di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka.

Ketua Asosiasi Kontraktor Jasa Pertambangan Pomalaa (ASKOJAPP) Mardi Sapan, SE mengeluarkan pernyataan tertulis yang diterima redaksi beritasulawesi.co.id, Rabu, (22/5).

Ketua Asosiasi Kontraktor Jasa Pertambangan Pomalaa (ASKOJAPP) Mardi Sapan, SE (kanan)

Sebagai Asosiasi Lokal Pengusaha, Ia mengeluarkan  penegasan terkait PT. Vale Indonesia Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara bersama sejumlah Asosiasi lainnya, HP3M, HIPPO dan AMALA yang memberikan dukungan terhadap  Investasi PT. Vale Indonesia Blok Pomalaa.

” Ini adalah  wujud keberlanjutan usaha dan komitmen terhadap hilirisasi mineral yang menjadi dasar diperoleh nya IUPK untuk masa 20 tahun operasi penambangan di Kabupaten Kolaka, khususnya di Pomalaa” tegas Mardi Sapan seperti dikutip dalam keterangan persnya.

Menurut Pengusaha Pertambangan ini,  PT. Vale Indonesia telah memberdayakan kontraktor lokal, hal ini dibuktikan dengan persyaratan tender yang sifatnya mandatori untuk jadi vendor di sistem e-procurement/ sistem pengadaan elektronik yang PT. Vale Indonesia yang mensyaratkan kepemilikan saham perusahaan sebesar 51% berdomisili Kartu Tanda Penduduknya (KTP) Kabupaten Kolaka dan telah mendaftarkan di Asosiasi Lokal yang teregistrasi dalam sistem eproc PT. Vale Indonesia.

” Soal komitmen keberlanjutan perusahaan PT. Vale Indonesia terhadap daerah operasi dalam mengembangkan hilirisasi mineral/nikel untuk baterai kendaraan listrik, PT. Vale Indonesia telah bersama-sama dengan Investor untuk membangun smelter/pabrik pengolahan nikel, dengan Investor dari luar negeri seperti Huayou dan Ford Motor, saat ini dalam fase konstruksi setelah early work dan pemenuhan feasibility study  AMDAL” jelasnya.

Mardi Sapan menilai PT. Vale Indonesia Blok Pomalaa juga telah menjalankan kewajibannya kepada masyarakat, daerah dan lingkungan dengan prinsip ESG dengan mengedepankan kaidah penambangan yang baik dan operasionsl penerapan K3 Tambang.

“Dengan prinsip ESG yang jadi barometer, tentunya ini adalah penilaian yang patut diapresiasi, dimana keberlanjutan usaha dan lingkungan hidup sudah terintegrasi dalam menjalankan kegiatan usaha, termasuk dengan pemberdayaan dalam program CSR/PPM perusahaan yang memberikan dampak dan terjalinnya kerjasama baik itu masyarakat, pemerintah dan dunia usaha di Kabupaten Kolaka” ungkapnya.

Sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha lokal yang telah menjalin kemitraan dengan PT Vale Indonesia di Pomalaa, penegasan bersama ini, dapat menjadi approved ini.

” Sekaligus jadi perhatian lebih seluruh pihak untuk senantiasa mengedepankan kepentingan masyarakat dan daerah untuk maju serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum dengan terbukanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha untuk masyarakat lokal” pungkas Mardi. (bsnn)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button