Pengaruh Presiden terpilih Prabowo Subianto diprediski lebih dominan ketimbang Presiden Joko Widodo pada Pilkada 2024 nanti. Hal ini dinilai wajar lantaran pada saat Pilkada 2024 berlangsung, kursi kepresidenan nanti sudah diduduki oleh Prabowo.
Demikian disampaikan Pengamat politik Unversitas Brawijaya, Anang Sudjoko, Senin (24/6). Diketahui, pelantikan presiden terpilih 2024 akan dilaksanakan pada Oktober. Sedangkan Pilkada akan berlangsung sebulan kemudian, tepatnya pada November.
“Kalau berbicara Jokowi effect dan Prabowo effect, ini memang agak tricky ya. Karena berbicara kekuatan Prabowo tentu dia juga harus dilihat sebagai Ketua Umum Gerindra, bagaimana Prabowo bermain dengan partainya,” katanya.
Ia mengatakan, bila kepentingan Prabowo dengan Jokowi bertemu, kemungkinan kekuatan ini akan besar. Sebaliknya, ada kemungkinan Prabowo dengan partai Gerindra akan bertentangan dengan agenda Jokowi.
“Nah, kalau ini terjadi maka ya tinggal bagaimana Gerindra itu nanti akan mengambil PDIP atau partai-partai lain yang kemudian tidak perlu ke Jokowi Nah. karena Jokowi sendiri saat ini dengan kodenya kemungkinan sulit untuk mengambil PDIP,” ujarnya.
Dengan begitu, menurut Anang, besar kemungkinan Prabowo akan lebih leluasa untuk membangun komunikasi dengan parpol-parpol lain. “Artinya, kalau dengan hitungan itu, maka kekuatan atau pengaruh dari Prabowo relatif lebih kuat di atasnya Jokowi,” katanya. (bsnn)
