Maggot Black Soldier Fly: Pahlawan Tak Terlihat dalam Pengelolaan Limbah Organik
Oleh : Muh. Irsyad Izam

Di balik bentuknya yang tidak menarik, larva dari lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF) menyimpan potensi luar biasa. Maggot BSF kini menjadi sorotan dalam pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan, cepat, dan bernilai ekonomis.
Dalam situasi darurat limbah yang dihadapi banyak kota di Indonesia, maggot hadir sebagai pahlawan yang nyaris tak terlihat. Kemampuannya dalam mengurai sampah organik menjadikannya solusi alami dan murah dibandingkan teknologi pengelolaan sampah lainnya. Kini, maggot menjadi bagian penting dari upaya menciptakan sistem ekonomi sirkular berbasis lingkungan.
Larva BSF (Hermetia illucens) mampu mengonsumsi limbah organik dua hingga tiga kali berat tubuhnya per hari. Penelitian oleh Lindawati et al. (2023) menunjukkan bahwa maggot mampu mereduksi hingga 72 persen volume limbah organik rumah tangga. Hasil panen maggot pun mengandung protein tinggi, sekitar 41,8 persen menurut studi Kahar et al. (2020). Protein ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan, unggas, atau bahan industri pet food. Proses dekomposisi maggot juga menghasilkan pupuk organik dari residu yang ditinggalkan.
Maggot BSF tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tapi juga membuka peluang ekonomi baru. Yunita et al. (2024) mencatat bahwa maggot yang diberi pakan dari limbah makanan seperti mie instan dan susu tetap tumbuh optimal. Hal ini menunjukkan potensi pemanfaatan limbah ritel yang sebelumnya sulit diolah. Selain itu, satu kilogram maggot hidup bisa dijual antara Rp10.000 hingga Rp 20.000 tergantung kualitas dan pasar. Maka, budidaya maggot kini menjadi ladang usaha baru bagi UMKM dan komunitas urban farming.
Pemanfaatan maggot telah diadopsi di berbagai daerah di Indonesia. Di Bali, PT Maggot Indonesia Bersih bekerja sama dengan restoran untuk mengolah 1.200 kilogram limbah organik per minggu. Di Depok, Garudafood mengadakan pelatihan pengelolaan sampah menggunakan maggot kepada warga sekitar. Dari pelatihan tersebut terungkap bahwa 10.000 ekor maggot dapat mengurai 1 kg sampah hanya dalam sehari. Skema seperti ini mendekatkan pengelolaan limbah ke masyarakat sekaligus menciptakan kesadaran ekologis. Dengan pelibatan komunitas, program ini memberi dampak langsung bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
Namun, tantangan masih ada dalam penyebaran sistem ini. Kurangnya edukasi teknis, terbatasnya bibit berkualitas, serta stigma terhadap “belatung” menjadi hambatan utama. Di sisi lain, regulasi pemerintah terkait pemanfaatan maggot sebagai pakan masih berkembang dan perlu diperjelas. Kejelasan standar keamanan pangan dan lingkungan penting agar produk berbasis maggot diterima pasar lebih luas. Maka, dukungan pemerintah dan lembaga riset sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sistem ini secara nasional.
Maggot BSF merupakan contoh nyata bagaimana solusi sederhana dari alam mampu menjawab masalah kompleks modern. Ia tidak hanya mengurai limbah dan mengurangi emisi, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Melalui kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, sistem ini dapat diperluas ke skala kota bahkan nasional. Kini saatnya memberi ruang lebih besar bagi “pahlawan kecil” ini untuk bekerja menyelamatkan lingkungan. Jika dikelola dengan baik, maggot bisa menjadi ujung tombak revolusi pengelolaan limbah organik Indonesia.
Penulis adalah Mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prodi Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan Lingkungan, Universitas Hasanuddin
REFERENSI
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2023). Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN). https://sipsn.menlhk.go.id/
Lindawati, L., Gameli, C. R., Wijayantono, W., Marza, R. F., & Afridon, A. (2023). Efektivitas maggot black soldier fly sebagai pengurai sampah sayur-sayuran, sampah buah- buahan, dan sisa makanan tahun 2023. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 33(1), 33‑ 42. https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/1856
Kahar, A., Busyairi, M., Sariyadi, S., Hermanto, A., & Ristanti, A. (2020). Bioconversion of municipal organic waste using black soldier fly larvae into compost and liquid organic fertilizer. Konversi, 9(2). https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/konversi/article/view/9176
Yunita, S. M., Siwiendrayanti, A., & Nurjanah, N. Utilization of Black Soldier Fly Larvae in Processing Expired Food Waste with Various Composition. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/view/65620
Kirana, Made Dyah Indu (2024) Gambaran Pengolahan Sampah Organik Menggunakan Metode Larva Black Soldier Fly Di Pt Maggot Indonesia Bersih Kecamatan Selemadeg Barat Tahun 2024. https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/13949
Garudafood.com . (2024). Garudafood Ajak Masyarakat Kelola Sampah Rumah Tangga. https://garudafood.com/garudafood-ajak-masyarakat-jatijajar-depok-kelola-sampah-rumah-tangga-dengan-maggot