Apa itu Sekolah Rakyat dan tujuannya?
Membutuhkan biaya Rp150 miliar untuk satu sekolah rakyat

Pembentukan dan penyelenggaraan Sekolah Rakyat tercantum dalam Instruksi Presiden RI Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto pada 27 Maret 2025.
Sebelum instruksi itu dikeluarkan, Prabowo telah menegaskan bahwa dirinya akan membangun sekolah-sekolah berasrama di semua kabupaten.
“Saya harap dalam empat tahun, semua kabupaten akan punya sekolah-sekolah berasrama untuk keluarga yang kurang mampu,” kata Prabowo
Sekolah Rakyat adalah sebuah program pendidikan berkonsep asrama yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, yaitu mereka berada di desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat, mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya, akan ditanggung oleh negara atau gratis.
Berdasarkan data BPS pada September 2024, jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 24,06 juta orang, yang mana sebagian besar (12,62 juta) berada di Pulau Jawa.
Sedangkan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 2,3 juta jiwa atau 0,83% per Maret 2024.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan Sekolah Rakyat bertujuan untuk “memuliakan keluarga miskin dan memutus mata rantai kemiskinan”.
Gus Ipul mencontohkan, jika setiap tahun terdapat 1.000 siswa di 100 sekolah rakyat maka selama lima tahun akan ada 500.000 anak miskin yang menjadi agen perubahan untuk mengubah taraf hidup keluarga mereka.
“Inilah nanti cara kita memutus transmisi kemiskinan melalui proses pendidikan Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul.
Sekolah Rakyat pertama akan didirikan di Bekasi, tepatnya di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menargetkan untuk membangun 200 Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari target tersebut mengatakan 100 sekolah akan dibiayai oleh uang negara, sementara 100 sisanya akan mengandalkan swasta.
Sejauh ini, kata Gus Ipul, ada 53 lokasi yang telah siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat tahun ini. Selain itu, dia menambahkan, ada 82 lokasi untuk Sekolah Rakyat lain yang dalam proses penilaian bangunan dan tanah.
Presiden Prabowo dalam satu kesempatan mengatakan pembangunan satu Sekolah Rakyat membutuhkan anggaran Rp150 miliar.
“Satu sekolah kita hitung membutuhkan mungkin Rp 150 miliar dan kita minta pemda siapkan tanah. Kita akan bangun [dengan anggaran] dari [pemerintah] pusat, tetapi kabupaten cari tanah. Saya minta 20 hektare kalau bisa, minimal 5 (hektare), kalau bisa 20 hektare. Bupati-bupati mau karena dia tahu ini akan membantu rakyat dia yang paling bawah,” ujar Prabowo
Artinya, untuk 200 Sekolah Rakyat maka dibutuhkan dana sekitar Rp30 triliun. (bsnn)