Tema dan Filosofi Logo Hari Anak Nasional 2025

Pemerintah bersama masyarakat Indonesia, pada hari Rabu (23/7/2025) besok, memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Ke-41 2025. Peringatan HAN tersebut, diperingati setiap tanggal 23 Juli tiap tahunnya.
Simak tema dan filosofi dari logo HAN 2025 yang diluncurkan oleh KemenPPPA. Momentum ini menjadi ajakan bagi semua pihak untuk bersama-sama memperkuat komitmen membangun Indonesia Emas 2045.
Sebagai bagian dari peringatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) merilis sebuah logo resmi HAN 2025. Tema dan logo ini menjadi identitas resmi yang digunakan dalam berbagai kegiatan dalam rangka memperingati HAN 2025.
Tema dan Logo Hari Anak Nasional (HAN) 2025
Melansir pedoman peringatan HAN ke-41, tema Hari Anak Nasional 2025 adalah ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia EMAS 2045’. Tema ini mencerminkan semangat kolektif dalam membangun generasi penerus yang unggul, sehat, dan terlindungi.
Selain tema utama, terdapat lima subtema yang turut memperkuat pesan peringatan HAN 2025. Berikut penjelasannya, yaitu:
1. Generasi Emas Bebas Stunting: Investasi Gizi Setiap Hari
2. Anak Cerdas Digital: Aman dan Positif di Dunia Maya
3. Pendidikan Inklusif untuk Semua: Tak Ada Anak Tertinggal
4. Stop Perkawinan Anak: Wujudkan Impian Anak Indonesia
5. Anak Terlindungi menuju Indonesia Emas 2045: Hentikan Kekerasan Sekarang!
Logo Filosofi Hari Anak Nasional 2025
Selain menentukan tema, KemenPPPA juga merilis logo resmi Hari Anak Nasional ke-41 tahun 2025. Logo ini tidak hanya menjadi identitas visual peringatan HAN 2025, tapi juga mengandung filosofi mendalam.
– Tiga Anak yang Memegang Bendera Merah Putih
Visual tiga orang anak, termasuk anak dengan disabilitas mencerminkan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama. Dengan dukungan doa, semangat, dan peran keluarga, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dapat tumbuh menjadi berjiwa Pancasila.
– Warna Merah dan Putih
Melambangkan semangat kebersamaan dan rasa nasionalisme. Warna ini juga menjadi simbol semangat anak-anak Indonesia yang tetap kreatif dan berdaya juang tinggi.
– Garis Berwarna Abu-Abu
Garis ini menunjukan dinamika dan kompleksitas dalam pemenuhan hak serta perlindungan anak. Garis ini memiliki makna filosofis bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga pendekatannya pun harus disesuaikan oleh potensinya. (bsnn)