Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, menekankan pentingnya penguatan kapasitas daerah untuk mewujudkan ekonomi restoratif dan berkelanjutan. Menurut dia, konsep ekonomi restoratif merupakan langkah nyata untuk membangun ekosistem daerah yang mandiri dan berkelanjutan.
“Sejak awal kami yakin pembangunan harus berangkat dari daerah,” ujarnya dalam sebuah acara, Kamis (30/10). Irene menambahkan hal ini bisa dimulai dari desa agar hasilnya bisa lebih baik, jangan hanya di kota-kota besar.
Wamenekraf menambahkan prinsip kemandirian juga perlu diterapkan dalam pengelolaan energi dan sumber daya alam. Salah satunya dengan mendorong setiap daerah untuk mengidentifikasi potensi-potensi unggulan dengan kekhasan lokal.
“Misalnya soal kemandirian pangan yang bisa dimulai dari rumah,” ucapnya. Menurut Irene, jika setiap daerah mampu mengembangkan potensinya, ini akan menjadi mesin pertumbuhan baru untuk negara.
Wamenekraf juga menyoroti peran strategis kaum perempuan sebagai penggerak ekonomi komunitas yang dimulai dari rumah tangga masing-masing. “Mereka adalah manajer sejati di setiap rumah dan ini dapat menjadi langkah awal pemberdayaan,” katanya.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mendukung pernyataan Irene tersebut. Menurut dia, perempuan memiliki kemampuan untuk memulihkan keseimbangan antara manusia, alam, dan budaya.
Namun, Veronica mengatakan partisipasi perempuan dalam pembangunan seringkali terhambat faktor administratif yang tidak mencerminkan realitas di lapangan. “Banyak perempuan yang sesungguhnya merupakan pelaku usaha tetapi tercatat sebagai ibu rumah tangga di KTP-nya,” ujarnya.
Padahal jika status mereka tercantum sebagai petani atau wirausaha, akses terhadap bantuan dan fasilitas pemerintah akan lebih mudah. “Karena itu, pendataan identitas perempuan harus disesuaikan dengan pekerjaan riil mereka sehingga kebijakan pemerintah menjadi lebih berkeadilan,” ucapnya. (bsnn)
