Prabowo Tegaskan Kekayaan RI Terlalu Lama Dinikmati Negara Lain

Presiden Prabowo Subianto menyoroti kekayaan melimpah Indonesia yang selama ratusan tahun belum mampu dioptimalkan secara maksimal. Ia menyebut kekayaan tersebut justru lebih banyak dinikmati bangsa lain karena kelemahan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) di masa lalu.
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi luar biasa, namun selama ini belum diolah dengan baik. Menurutnya, para pemimpin terdahulu belum cukup mampu menjaga aset nasional sehingga SDA Indonesia dinikmati pihak eksternal.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh lagi berada pada situasi di mana kekayaan hanya dinikmati segelintir orang. Menurutnya, negara berpotensi gagal apabila mayoritas warganya tidak merasakan manfaat dari kekayaan nasional.
“Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan di mana yang menikmati kekayaan Indonesia hanya segelintir orang. Apalagi bila orang-orang tersebut tidak cinta sama tanah air, apalagi kalau orang-orang tersebut tega membawa lari kekayaan Indonesia keluar dari Indonesia. Ini harus kita hentikan,” tegasnya.
Prabowo juga menekankan bahwa tujuan utama negara merdeka adalah memastikan kualitas hidup yang layak bagi seluruh rakyat. Ia mengajak seluruh pemimpin dari berbagai sektor—mulai dari tokoh agama, buruh, cendekiawan, partai politik, pengusaha, hingga aparat keamanan untuk memiliki kesadaran bersama mengenai tujuan berbangsa dan bernegara.
Di bidang pembangunan, Presiden menilai percepatan global menuntut Indonesia untuk turut berbenah. Pemerintah, kata Prabowo, berkomitmen memperkuat pendidikan sebagai fondasi utama, sekaligus memperbaiki birokrasi, menekan korupsi, memperkuat BUMN, menstabilkan ekonomi makro, dan meningkatkan kualitas layanan publik.
Dalam sektor kesehatan dan pendidikan, Prabowo menilai Indonesia membutuhkan lebih banyak tenaga profesional, mulai dari dokter, dokter gigi, insinyur, hingga ilmuwan.
“Supaya kita bisa kelola kekayaan kita, supaya kekayaan kita ini bisa gelontorkan, sehingga semua rakyat merasakan di Republik Indonesia yang merdeka, di abad ke-21, tidak boleh ada orang yang lapar di negara ini,” pungkasnya. (bsnn)




