Serapan anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat diprediksi mencapai sekitar 93 persen hingga akhir tahun, menandai peningkatan efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Capaian ini menunjukkan bahwa berbagai program dan kegiatan strategis yang telah direncanakan mampu direalisasikan dengan baik, meskipun sejumlah tantangan seperti penyesuaian anggaran dan percepatan administrasi tetap harus dihadapi.
Pemerintah daerah berharap tingkat serapan yang tinggi ini dapat berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur, penguatan layanan publik, serta pemberdayaan sektor-sektor prioritas di Sulawesi Barat.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Junda Maulana, menyampaikan bahwa realisasi serapan anggaran Pemprov Sulbar hingga saat ini telah berada di atas 70 persen. Pemerintah daerah optimistis capaian tersebut akan meningkat hingga kisaran 93 hingga 94 persen pada akhir tahun.
“Kita optimis di akhir tahun ini bisa mencapai angka sekitar 93 persen. Kenapa tidak 99 atau 100 persen? Karena dalam struktur anggaran kita ada target-target yang sudah ditetapkan, namun beberapa di antaranya sulit dicapai, khususnya yang berkaitan dengan pendapatan,” jelas Junda.
Untuk mengantisipasi potensi tidak tercapainya target pendapatan, Pemprov Sulbar melakukan pengetatan belanja pada pos-pos yang tidak prioritas, tidak wajib, tidak mengikat, atau tidak berdampak langsung kepada masyarakat. “Belanja-belanja yang tidak prioritas kita tangguhkan atau efisienkan. Tapi belanja yang prioritas dan dirasakan langsung oleh masyarakat wajib kita belanjakan,” katanya. (bsnn)
