Berita Nasional

Progres Pembangunan Smelter PT.Vale Indonesia di Blok Pomalaa Jalan di Tempat

Sejak dimulai groundbreaking proyek tambang dan pabrik pengolahan (smelter) nikel Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Minggu (27/11/2022). Groundbreaking ini menandakan dimulainya proyek yang ditargetkan rampung pada 2025 ini.

Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan; Presiden Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy; CEO Vale S.A. Eduardo Bartolomeo; Chairman Huayou Zhejiang Cobalt Chen, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, Bupati Kolaka H. Ahmad Safei, serta Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek ini harus segera berjalan karena proyek ini menjadi kunci untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Indonesia kini memiliki smelter nikel terbesar di dunia

Kapasitas produksi akan mencapai 120.000 ton per tahun dalam bentuk mhp (mix hidroxide precipitate). Proyek ini sudah masuk ke proyek strategis nasional (PSN) dengan investasi Rp 65,7 triliun dan menjadi smelter HPAL terbesar, smelter ini nantinya tidak akan menggunakan listrik dari batu bara dan ditargetkan menyerap sekitar 12.000 tenaga kerja untuk konstruksi dan operasional tambang dan smelter.

 

Meski sudah hampir setahun progres report proyek ini nampaknya masih jalan di tempat seperti yang disampaikan Ketua DPRD Kolaka Ir.Syaifullah Halik saat melakukan kunjungan lapangan Selasa (11/7) bersama Ketua Komisi III DPRD Kolaka dr.Hakim Nur Mampa bersama rombongannya di lokasi proyek di Blok Pomalaa itu.

“Kita berharap proyek pembangunan smelter ini bisa selesai sesuai targetnya, tapi yang saya lihat belum ada perkembangan di lapangan,masih tampak seperti awal ketika dilakukan groundbreaking. Semoga saja bisa selesai” ujar Ketua DPRD Kolaka saat dikonfirmasi hasil kunjungannya seraya menambahkan dalam proses rekruitmen tenaga kerjanya mengutamakan masyarakat Kolaka.

Hal senada juga diungkap Ketua Komisi III DPRD Kolaka, dr Hakim Nur Mampa, “Progres pembangunan smelter secara umum kemajuannya belum terlihat signifikan namun sarana pendukung operasional beberapa diantaranya terlihat cukup baik progressnya” tulis Ketua Komisi III yang dikirim lewat WhatsAppnya diterima redaksi beritasulawesi.co.id.

Hakim Nur Mampa yang juga Ketua IDI Kabupaten Kolaka ini menjelaskan, kunjungan lapangan dari Komisi III DPRD Kolaka ini, tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) Senin (10/7), untuk melihat progres pembangunan baik smelter maupun sarana pendukung di PT.Vale Indonesia.

Sementara itu, KTT PT Vale Indonesia Blok Pomalaa menanggapi santai pernyataan Ketua DPRD Kolaka dan Ketua Komisi III DPRD Kolaka, dengan mengirimkan pesan balasan di WhatsAppnya begini dia menulis:

“Sebaiknya kita datang mi ke sutan raja untuk ketemu team project. Atau ketemu ki team Komunikasi yg akan memberikan jawabannya. Intinya Bahwa progress berjalan sesuai jadwal yg direncanakan” (bsnn-K19)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button