CEO Vale Febriany Eddy Komitmen Jalankan Green Energy

Bicara industri rendah karbon, kawasan pengolahan nikel Vale di Sorowako, Luwu Timur, adalah kawasan dengan pencemaran karbon nomor satu paling rendah di Indonesia. Vale memegang konsesi lahan hingga 118 hektar, namun suasana di kawasan itu tetap sejuk.
Kawasan yang kelak menjadi kawasan industri rendah karbon kedua di Indonesia adalah Morowali, yang juga milik PT Vale. Jika Sorowako banyak menggunakan energi PLTA untuk industri, pabrik smelter di Morowali akan menggunakan LNG, yang nilai investasinya juga tak kalah besar.
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy menyebut, Vale berkomitmen mengedepankan green energy dalam seluruh operasinya. Ada tiga PLTA yang dibangun oleh Vale sejak pertama kali berdiri, dengan total kapasitas mencapai hingga 365 megawatt. Tiga PLTA itu memenuhi 94 persen kebutuhan listrik industrinya.
Fasilitas energi bersih tersebut antara lain PLTA Larona, PLTA Balambano, dan PLTA Karebbe, yang masing-masing beroperasi sejak tahun 1978, 1999, dan 2011. Untuk membangun pembangkit listrik itu, budgetnya bukan main-main.
Smelter Vale di Sorowako Penghasil Emisi Karbon Terendah Nomor Satu, Smelter Morowali Bakal Jadi yang Kedua
Febriany menyebut, untuk PLTA Karebbe yang terakhir beroperasi, misalnya, dengan kapasitas 90 megawatt, investasi yang dikeluarkan mencapai USD 400 juta. Tetapi hasilnya terbayarkan. Vale bisa bernafas lebih baik saat harga nikel turun, lantaran beban operasional PLTA lebih rendah.
Sementara di Morowali, Vale punya Site Sambalagi dengan pabrik berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang didukung pembangkit berbahan bakar Liquified Natural Gas (LNG), di Kecamatan Bungku Pesisir.
Terkait progres pembangunannya, Vale telah membangun sejumlah fasilitas pendukung, berupa mess karyawan berkapasitas 600 orang, klinik kesehatan, kantin dan dapur, gedung kantor Joint Venture Project Team (JVPT), stasiun pemadam kebakaran kantor JVPT, hingga pembangunan LNG yang memasuki tahap awal.
Site Sambalagi adalah proyek smelter pertama di Indonesia yang menggunakan LNG sebagai sumber energi. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan green mining, green product dan green economy (bsnn-k12)