WWF Hadirkan Program Hadapi Dampak Perubahan Iklim

World Water Forum (WWF) Indonesia, dan Save the Children Indonesia berkolaborasi melakukan upaya mitigasi menghadapi dampak perubahan iklim. Terutana perubahan iklim yang akan berdampak pada kesejahteraan, dan pendidikan anak-anak di Indonesia.
Kolaborasi yang dihadirkan berupa program Build and Empower Riau Children and Community for Sustainable Agriculture and Impactful Actions on Education in Kuantan Singingi (BASAMO). “Program paling utama terkait isu perkebunan dimana rentan terkait perubahan iklim dan dinamika yang terjadi saat ini,” kata Project Executant & Conservation Science Specialist WWF, Febri Anggriawan Widodo, dalam perbincangan Pro3 RRI, Sabtu (2/12/2023).
Program BASAMO ini bertujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Serta juga menerapkan budi daya perkebunan yang baik atau good agriculture practice (GAP).
Febri menjelaskan langkah utama yang dilakukan WWF, dan Save the Children dalam program ini adalah melakukan pendampingan kepada masyarakat. Lalu, setelah itu pihaknya akan mengatur terkait dengan isu kurikulum, dan lingkungan tempat mereka tinggal.
“Harapannya bisa meningkatkan kapasitasnya. Kemudian dari meningkatkan kapasitas lalu kita linkkan dengan potensi marketingnya,” katanya.
Jadi, menurutnya, sebelum program ini dihadirkan, kedua pihak telah melakukan studi, dan menerima pendapat terlebih dahulu. Serta juga mengajak beberapa stakeholder untuk memberikan pendapat.
“Kami juga melakukan kunjungan ke beberapa otoritas seperti Dinas Pendidikan, maupun dinas Kabupaten Kota. Dan kami mendengarkan pendapat terkait kebijakan daerah maupun nasional,” kata Febri.
“Kami juga melakukan kunjungan ke sekolah, dan kami dengar aspirasi dari guru maupun siswanya. Intinya semua harus berdasarkan fakta di lapangan agar programnya tepat sasaran,” katanya, menambahkan.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga keanekaragaman hayati, program BASAMO akan mendampingi masyarakat petani karet alam. Hal itu untuk melakukan serangkaian praktik pertanian karet secara berkelanjutan.
Pendampingan tersebut meliputi penggunaan teknologi modern, akses kepada perbankan untuk mendapatkan kredit, dan penerapan GAP. Dan program ini akan diimplementasikan terlebih dahuludi tiga desa di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. (bsnn)