Berita Nasional

Sambut Tahun Baru, Wapres Ungkap Resolusi 2024 di Depan Wartawan

 Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjalankan ibadah salat Jumat perdana 2024 di kompleks Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Jakarta (5/1). Momen itu terasa spesial, karena Wakil Presiden mengundang para wartawan makan siang bersama. Beberapa cerita di balik layar, dia ungkap ke awak media.
Diantaranya Ma’ruf Amin menceritakan resolusinya untuk tahun kabisat ini. Ma’ruf mengatakan resolusinya tahun ini adalah memperbaiki kinerja. Terutama untuk bidang-bidang atau tugas yang dilimpahkan Presiden Joko Widodo ke dirinya. Seperti penanganan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Memang masih belum optimal ya,” katanya. Diantara penyebabnya adalah anggaran yang terbatas. Ma’ruf mengatakan anggaran penanganan masalah stunting sampai kemiskinan ekstrem itu bersumber dari APBN. Sementara anggaran di APBN terbatas dan dibagi-bagi untuk banyak keperluan.
Untuk itu Ma’ruf menegaskan bahwa upaya pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem itu terkait dengan ketersediaan anggaran. Untuk itu dia berharap tahun ini anggaran untuk dua program prioritas tersebut ditingkatkan. Termasuk juga anggaran untuk bantuan sosial (bansos) serta perlindungan sosial.
Ma’ruf mengatakan upaya pengentasan kemiskinan perlu program pemberdayaan ekonomi yang efektif. Sehingga orang miskin bisa lebih berdaya. Tidak selamanya mendapatkan kucuran bansos. Menurut Ma’ruf, kalau hanya kucuran bansos itu sama dengan melestarikan kemiskinan.
“Jadi bagaimana supaya lama-lama bansos ini semakin sedikit,” katanya. Karena jumlah warga miskin atau miskin ekstrem berkurang. Sebab mereka sudah berdaya lewat program pemberdayaan ekonomi yang efektif.
Pada kesempatan itu Ma’ruf juga menyampaikan rencana ketika nanti tuntas atau selesai jadi Wakil Presiden. “Saya akan kembali ke habitat saya. Saya ini (jadi Wapres) hanya dipinjam saja kok,” ujarnya. Dia mengatakan habitatnya adalah sebagai kiai dan mengurus pesantren.
Dia mengatakan sedang merintis pendirian universitas atau perguruan tinggi di Tanara, Banten. Saat ini baru berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih. Nantinya akan diperluas menjadi universitas. Tujuannya ikut berkontribusi menyiapkan SDM unggul.
“Nanti saya (juga) membuat pesantren. Sekaligus membangun pusat-pusat peradaban Islam di berbagai daerah,” katanya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button