Ekonomi &Bisnis

Laba Antam Melambung Jadi Rp 2,6 Triliun

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam anggota BUMN Holding Industri Pertambangan atau MIND ID mencetak laba periode berjalan periode Januari-September 2022 sebesar Rp 2,63 triliun, tumbuh 54% secara year on year (yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,71 triliun.

Performa positif emiten logam ini berkat kontribusi dari sisi penjualan sebesar Rp 33,68 triliun, atau tumbuh 27% daripada penjualan periode yang sama tahun lalu Rp 26,48 triliun. Adapun penyumbang utamanya berasal dari penjualan emas dengan proporsi sebesar 70% terhadap total penjualan dengan nilai Rp 23,53 triliun.

Selain penjualan emas, kontributor kedua Antam ditopang dari penjualan feronikel sebesar Rp 4,91 triliun atau 15% dari total penjualan konsolidasian Antam. Sedangkan kontribusi segmen Bauksit dan Alumina terhadap penjualan sebesar Rp 1,44 triliun, atau tumbuh 50% secara yoy daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 959,24 miliar.

Di tengah tantangan kenaikan biaya energi, bahan baku, jasa pengangkutan dan jasa pengapalan komoditas pertambangan, Antam juga berhasil mempertahankan laba kotor sebesar Rp 5,99 triliun, tumbuh 20% secara yoy jika dibandingkan laba kotor pada periode Januari-September 2021 sebesar Rp 5,00 triliun.

Alhasil, Antam berhasil membukukan laba usaha pada sembilan bulan tahun ini tumbuh sebesar 17% menjadi Rp 2,74 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,35 triliun. Belum lagi, total penghasilan lain-lain, bersih perseroan sepanjang Januari-September 2022 mencapai Rp 910 miliar, melesat dari total penghasilan lain-lain, bersih tahun lalu sebesar Rp 182 miliar.

Lebih jauh, Antam pun terus melanjutkan penyelesaian proyek pembangunan pabrik feronikel berkapasitas 13.500 TNi per tahun di Halmahera Timur temasuk infrastruktur pendukung pabrik yang memasuki fase konstruksi proyek.

Bukan hanya itu, Antam melalui anak perusahaannya PT Kawasan Industri Antam Timur (PT KIAT) juga akan membangun dan mengelola kawasan industri di area Izin Usaha Pertambangan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, dan CNGR Hong Kong Material Science & Technology Co, Ltd melalui anak usahanya, PT Pomalaa New Energy Material (PT PNEM) juga akan mengembangkan fasilitas pengolahan bijih nikel laterit menjadi nickel matte sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik kapasitas produksi terpasang sebesar 80.000 ton nikel.

Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan bahwa secara prinsip, perseroan akan fokus untuk merealisasikan target-target perseroan. “Kami dan MIND ID selalu melakukan mitigasi risiko dan melihat peluang-peluang untuk meningkatkan kinerja kami,” ujar Faisal kepada Investor Daily baru-baru ini

Mencermati kinerja moncer Antam sepanjang kuartal III 2022, Head of Research PT Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai bahwa Antam memiliki prospek cerah seiring dengan upaya perseroan dalam mengembangkan hilirisasinya sehingga meningkatkan nilai tambah produknya.

“Sepanjang tahun 2022 ini, kinerja keuangan Antam juga tumbuh memuaskan ditopang oleh kenaikan harga komoditas nikel dan permintaan yang kuat meski ada perlambatan ekonomi global. Target kami harga saham ANTM di posisi 2.200,” ungkap Cheryl kepada  media di jakarta Jumat (16/12). (BSNN)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button