Berita Nasional

Ketua DPRD Kolaka Siap Mediasi Sengketa Lahan Warga Tambea VS Antam Pomalaa

Buntut dari penggusuran kebun Warga Desa Tambea oleh pihak PT Antam UBPN Kolaka yang hingga kini belum ada titik temunya soal ganti rugi tanaman milik warga, akhirnya warga melakukan aksi demontrasi di jalan masuk untuk menuntut pihak manajemen segera menyelesaikan persoalan sengketa lahan ini tanpa ada yang dirugikan.

Juga mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kolaka Ir. Syaifullah Halik atas sengketa lahan kebun milik warga Tambea, di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, warga sempat melakukan aksi demontrasi yang dikawal sejumlah aparat ini,nampaknya warga Desa Tambea kecewa dengan pihak Manajemen PT Antam UBPN Kolaka ini terkesan memaksakan keinginan untuk menggusur kebun warga yang telah puluhan tahun mereka olah.

”  Saya selaku Ketua DPRD Kolaka Insya Allah aspirasi dari warga Tambea yang menuntut pihak Antam agar dipertemukan dengan pihak manajemen perusahaan agar masalahnya bisa diselesaikan, Kami sudah mengagendakan kegiatan dengar pendapat antara warga Tambea dengan pihak manajemen PT Antam Pomalaa. Warga Tambea meminta agar dihadirkan Direktur PT Antam dan instansi terkait dapat dihadirkan di kantor DPRD Kolaka untuk mencari solusinya.” ungkapnya.

Syaifullah Halik yang kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Kolaka Periode 2024-2029 ini menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan komisi III dan komisi terkait

” Insya Allah segera kita akan jadwalkan rapat dengar pendapat  untuk mendapat penjelasan kondisi terkini  di Desa Tambea dengan pihak Antam, agar kita bisa mencari solusi terbaik untuk seluruh masyarakat Tambea, karena ini terkait lahan masyarakat yang memang segera kita carikan solusinya. Karena kalau ini tidak selesai dan berlanjut tidak tertangani ada hal-hal yang tidak kita inginkan” pungkas Ketua DPRD Kolaka dari Partai Gerindra ini. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button