Advertorial

Yusrianto Tokoh Masyarakat Desa Watalara Minta Perusahaan Jalin Komunikasi dengan Warga Sekitarnya

Dengan beroperasinya Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk  Elpiji (SPPBE) di Desa Watalara, Kecamatan Baula di Kabupaten Kolaka  tentunya bakal mampu mengatasi kelangkaan tabung elpiji dan memenuhi kebutuhan Masyarakat Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur dan Bombana akan ketersediaan gas  elpiji.

Yusrianto, SH,MSi  salah satu warga  Desa Watalara yang bermukim di Kota Kendari memberikan tanggapan positif dengan berdirinya SPPBE yang terletak di Desa Wattalara, tidak jauh dari kediamannya di jalan poros Kolaka-Pomalaa yang dikelolah PT. Niaga Jaya Migas milik pengusaha H.Syukri Aras  yang merupakan mitra PT. Pertamina.

Sebagai Tokoh Masyarakat Desa Watalara, Yusrianto menilai sekelompok warga yang menolak beroperasi SPPBE adalah hal yang wajar dalam dinamika sebuah perubahan di sebuah wilayah dan pihak perusahaan sebaiknya melakukan pendekatan komunikasi yang lebih intensif ke seluruh warga di sekitar SPPBE.

Terkait dengan penolakan warga, Ia menjelaskan bahwa pihak Pemerintah yang terkait dengan perizinan pendirian SPPBE tidak akan mengeluarkan izin operasi atau pendirian kegiatan yang berdampak pada lingkungan sekitarnya.

“Saya yakin pihak Pertamina sebagai mitra dari SPPBE tidak berani memberikan izin kepada pengusaha yang akan mendirikan SPPBE jika dokumennya tidak memenuhi syarat” ungkap Yusrianto saat dihubungi beritasulawesi.co.id Rabu (26/6) melalui sambungan telepon selulernya di Kendari.

Untuk mengatasi kecemasan warga di sekitar, Yusrianto yang juga pernah menjabat Kabiro Hukum di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara ini menyarankan pihak perusahaan melakukan kegiatan untuk memberikan keyakinan bahwa kegiatan usaha pengisian elpiji ini tidak membayakan warga di sekitarnya, karena sudah dilakukan dengan prosedur yang sesuai dengan standar dari pihak Pertamina.

“Memang perlu ada sosialisasi bahwa mesin yang digunakan telah menggunakan teknologi yang terbaik dan dijamin keamanannya untuk digunakan” ujarnya.

Selain itu, solusi untuk menjawab keraguan dari pihak warga di sekitarnya adalah pihak perusahaan harus bergandengan tangan untuk menjaga SPPBE ini agar tidak terjadi hal-hal yang bisa membahayakan bagi semua pihak.

Menurutnya dengan adanya kerjasama antara warga di sekitarnya ini akan membawa manfaat bagi kedua pihak, “Ini hanya soal cara dan pendekatannya perusahaan saja untuk mengajak warga di sekitar untuk terlibat dan merasa memiliki SPPBE ini sebagai aset di Desa Watalara, dan aset daerah Kabupaten Kolaka” kata mantan Ketua FKPPI Kolaka ini.

Sebagai Warga Watalara, saya merasa bangga dengan kehadiran SPPBE yang didirikan oleh pengusaha H.Syukri yang memiliki kepedulian terhdapa daerah ini untuk ikut berperan membantu pemerintah mengatasi kelangkaan tabung gas elpiji yang sudah menjadi kebutuhan pokok semua warga.

“Untuk itu saya berharap antara pihak perusahaan dengan warga di sekitarnya dalam menjalin komunikasi dengan baik.Jika ada hal yang menjadi persoalan mari kita dudukkan bersama untuk menemukan solusinya, karena pihak warga juga akan menerima manfaat dari kegiatan usaha yang berujung pada peningkatan kesejahteraan warga” pungkas Yusrianto yang juga Ketua HNSI Sultra. (bsnn-adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button