Berita NasionalPendidikan

Ketua LSP2K Soroti Pembangunan Pintu Gerbang USN Kolaka di Desa Popalia

Kendati belum selesai Pembangunan Pintu Gerbang Kampus Universitas Sembilanbelas November Kolaka, yang dianggarkan Rp 679.452.000.00 di Desa Popalia, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ini.Menuai sorotan dari sejumlah kalangan pemerhati pendidikan dan lembaga konrol sosial di Sulawesi Tenggara.

Pasalnya, pembangunan Pintu Gerbang Kampus USN Kolaka ini, terkesan tidak memperhatikan skala prioritas yang diperlukan di Kampus USN Kolaka dan menyalahi master plan dari Pengembangan Kampus USN Kolaka yang telah diusul dan ditetapkan oleh Kementerian dikbudristek-dikti. Untuk melakukan perubahan master plan serta tata ruang untuk usulan bangunan seharusnya mendapatkan persetujuan dari kementererian.

Ketua Lingkar Studi Pengkajian Pembangunan Kolaka di  Sulawesi Tenggara Jamaluddin SH , menilai pembangunan Pintu Gerbang Kampus USN Kolaka di Desa Popalia ini, tidak melalui kajian yang komprehensif sehingga bangunan yang dikerjakan oleh CV Risky Karya Mandiri yang beralamat di Jl.Suprato Kota Kendari ini, terkesan tidak memiliki nilai manfaat bagi peningkatan kualitas dan citra kampus USN Kolaka hari ini.

“Masih banyak yang lebih penting dianggarkan dari pada membangun pintu Gerbang Kampus USN Kolaka, selain itu kampus USN Kolaka sudah memiliki dua pintu gerbang. Pintu gerbang utama yang belum lama dibangun (direhabilitasi) kondisinya masih nampak kokoh untuk masa pakai hingga 10 Tahun” ungkap Jamaluddin, SH  kepada sejumlah awak media di salah satu warkop di Kolaka, Senin (29/7).

Menurut  Jamaluddin yang dikenal sangat getol melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus korupsi di Sultra hingga ke Kejagung di Jakarta ini. Menyampaikan secara gamblang, bahwa selain menelan anggaran yang cukup besar untuk tahap pertama, pintu gerbang ini tidak banyak memberikan manfaat untuk menambah kesan nyaman dan aman bagi masyarakat kampus di Tanggetada.

” Coba saja teman-teman media datang ke Kampus USN Kolaka di Tanggetada, di dalam area kampus dipenuhi semak belukar yang cukup berbahaya jika musim kemarau akan memicu kebakaran jika semak belukar ini kering. Dan hampir disepanjang pagar kampus itu semak belukar tumbuh subur tidak dibersihkan, sehingga papan nama kampus USN Kolaka tidak kelihatan lagi lantaran semak belukar yang dibiarkan tumbuh”ujar Jamaluddin seraya mempertanyakan biaya pemeliharaan penataan halaman kampus yang pasti dianggarkan setiap tahun itu kemana ?

Sebaiknya Rektor USN Kolaka jangan hanya mengumbar janji usai dilantik menjadi pimpinan PTN di Kolaka ini, bahwa akan berkantor di Kampus Tanggetada dan memindahkan dua Fakultas  masing-masing FKIP dan Fakultas Hukum yang masih ada di Kampus Induk di Kolaka itu.

“Sampai hari ini saya tidak melihat ada niat dari Rektor untuk memindahkan dua Fakultas itu, ke Tanggetada dan tidak ada alasan yang bisa diterima jika tidak dipindahkan dan Rektor segera berkantor di Desa Popalia, Kecamatan Tanggetada.Manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat di Kolaka bagian selatan untuk mempercepat putaran ekonomi di daerah tersebut,” pungkasnya .(bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button