Realisasi Belanja K/L di Sultra Per 31 Agustus 2024 Capai Rp4,8 Triliun

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi tenggara (Sultra) mencatat realisasi belanja Kementrian/Lembaga (K/L) lingkup Sultra per 31 Agustus 2024 tercatat sebesar Rp4,8 Triliun lebih atau (56,81 persen) dari total pagu 1,23 persen dari tahun ke tahun (yoy).
“Jadi berdasarkan data untuk Realisasi belanja Kementrian/Lembaga (K/L) pada agustus 2024 ini di Sultra mengalami penurunan,” ungkap Kakanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sultra Syarwan saat press release APBN Sultra di Aula Kantor DJPb Sultra, Kamis (26/9).
Menurut Syarwan untuk realisasi Belanja K/L khususnya Belanja Pegawai per 31 Agustus 2024, Realisasi Belanja Pegawai secara yoy meningkat 17,80 persen atau sekitar Rp 295,72 Miliar dimana Polri dan Kemenag berkontribusi sekitar 46,86 persen dari total realisasi belanja pegawai K/L di Sultra.
“Sementara tahun 2024, Belanja Barang secara yoy tumbuh 4,25 persen di indikasikan karena adanya kegiatan KPU, Bawaslu dan Kepolisian untuk akselerasi pelaksanaan dan pengamanan program Pemilu dan persiapan Pilkada,” jelasnya.
Syarwan juga menjelaskan untuk belanja Modal pada Kementrian/Lembaga (K/L) sampai dengan Agustus 2024 tercatat mencapai Rp840,80 miliar atau -34,29 persen dari tahun ke tahun (yoy).
“Adapun belanja modal terdiri dari peralatan dan Mesin senilai Rp105,11 miliar yang di peruntukan modernisasi kendaraan dinas operasional, Gedung dan Bangunan senilai Rp141,67 Miliar untuk membagun rumah dinas, konsultasi pembangunan sekolah, bangunan asrama haji, untuk belanja Modal lainnya yakni Jalan, Jaringan dan Irigasi sebesar Rp432,56 miliar yang di khususnyak untuk pembangunan jalan, jembatan dan bendungan.
Lebih lanjut Syarwan mengungkapkan untuk realisasi belanja K/L terbesar hingga 31 Agustus 2024 adalah Polri, Kementrian PUPR dan Kementrian Agama yang mencapai 46,48 persen dari total realisasi seluruh K/L.
“Untuk belanja Modal mengalami kontraksi 34,29 persen (yoy) diindikasikan karena penurunan alokasi belanja modal yang mencapai Rp 684,10 miliar atau sekitar 28,89 persen berupa berakhirnya pembangunan Bendungan Ameroro,” pungkasnya. (bsnn)