Bahkan, banyak yang membatalkan perjalanan ke Labuan Bajo dan Candi Borobudur. Hal ini dianggap merugikan pelaku usaha lokal. Namun, di sisi lain, pemerintah menilai kebijakan tersebut diperlukan untuk konservasi cagar budaya dan alam.
Mantan Ketua Panitia Kerja Pemulihan Pariwisata DPR RI ini turut menyoroti implementasi Program Desa Wisata yang dinilai belum optimal. Program ini dirasa sangat baik memajukan usaha wisata lokal, namun implementasinya belum optimal.
“Kurangnya perhatian Dispar dalam pengembangan dan pendampingan, serta persoalan dana yang masih masuk Dana Desa bukan Dispar. Kebingungan akibat nomenklatur tumpang tindih seperti kata ‘desa’ yang masuk ranah Kemendes dan ‘wisata’ yang masuk ranah Kemenpar,” kata Hetifah, Kamis (29/12).
Hetifah menyampaikan pula dua regulasi yang jadi perhatian masyarakat. UU KUHP dengan pasal zina yang dikhawatirkan akan diimplementasi secara ugal-ugalan dan merugikan wisman serta rencana merevisi UU 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Selain itu, Hetifah menekankan pentingnya membangun komunikasi publik hingga ke tingkat terkecil. Sebab, ia berpendapat, berbagai persoalan tersebut sebenarnya dapat dihindari jika informasi yang sampai ke masyarakat di bawah lebih utuh.
“Saya mendorong upaya-upaya komunikasi publik yang lebih menyeluruh ke segala pihak dan tingkat, mulai dari kementerian dan lembaga hingga pelaku parekraf agar satu pemahaman dan dapat bergerak bersama lebih cepat,” ujar Hetifah.
Selain berbagai capaian yang disampaikan Menparekraf, Indonesia meraih berbagai prestasi level internasional. Seperti Bali sebagai The Greatest Place 2022 oleh Majalah TIME, The World’s Happiest Holiday Destinations 2022 Club Med Prancis.
Kemudian, peringkat Indonesia dalam Global Tourism Index sudah mampu meningkat. Selain itu, Indonesia turut ditetapkan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia sepanjang 2022 berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI).”Lonely Planet memasukkan Raja Ampat ke daftar Best Travel Destinations untuk 2023 dan masih banyak capaian lainnya,” kata Hetifah.
Bahkan, banyak yang membatalkan perjalanan ke Labuan Bajo dan Candi Borobudur. Hal ini dianggap merugikan pelaku usaha lokal. Namun, di sisi lain, pemerintah menilai kebijakan tersebut diperlukan untuk konservasi cagar budaya dan alam.
Mantan Ketua Panitia Kerja Pemulihan Pariwisata DPR RI ini turut menyoroti implementasi Program Desa Wisata yang dinilai belum optimal. Program ini dirasa sangat baik memajukan usaha wisata lokal, namun implementasinya belum optimal.
“Kurangnya perhatian Dispar dalam pengembangan dan pendampingan, serta persoalan dana yang masih masuk Dana Desa bukan Dispar. Kebingungan akibat nomenklatur tumpang tindih seperti kata ‘desa’ yang masuk ranah Kemendes dan ‘wisata’ yang masuk ranah Kemenpar,” kata Hetifah, Kamis (29/12).
Hetifah menyampaikan pula dua regulasi yang jadi perhatian masyarakat. UU KUHP dengan pasal zina yang dikhawatirkan akan diimplementasi secara ugal-ugalan dan merugikan wisman serta rencana merevisi UU 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Selain itu, Hetifah menekankan pentingnya membangun komunikasi publik hingga ke tingkat terkecil. Sebab, ia berpendapat, berbagai persoalan tersebut sebenarnya dapat dihindari jika informasi yang sampai ke masyarakat di bawah lebih utuh.
“Saya mendorong upaya-upaya komunikasi publik yang lebih menyeluruh ke segala pihak dan tingkat, mulai dari kementerian dan lembaga hingga pelaku parekraf agar satu pemahaman dan dapat bergerak bersama lebih cepat,” ujar Hetifah.
Selain berbagai capaian yang disampaikan Menparekraf, Indonesia meraih berbagai prestasi level internasional. Seperti Bali sebagai The Greatest Place 2022 oleh Majalah TIME, The World’s Happiest Holiday Destinations 2022 Club Med Prancis.
Kemudian, peringkat Indonesia dalam Global Tourism Index sudah mampu meningkat. Selain itu, Indonesia turut ditetapkan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia sepanjang 2022 berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI).”Lonely Planet memasukkan Raja Ampat ke daftar Best Travel Destinations untuk 2023 dan masih banyak capaian lainnya,” kata Hetifah. (k-12)