Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 7 Februari 2025 di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat mencapai Rp287.8 miliar lebih dengan total 4.854 debitur yang tersebar di 17 kabupaten/kota se Sultra.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sultra Syarwan mengatakan sampai dengan 7 Februari 2025 penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sultra mencapai Rp287,8 Miliar lebih dengan 4.854 debitur.
Menurut Syarwan realisasi penyaluran KUR di Sultra masih di dominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan realisasi sebesar Rp121,8 miliar lebih dengan 1.849 debitur, kemudian disusul sektor Pertanian, Perburuan dan kehutanan sebesar Rp99,5 miliar lebih dari total 1.837 debitur.
“Jika dilihat dari tingkat pendidikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini di dominasi debitur yang berpendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan realisasi Rp196,7 miliar lebih dengan 3.443 debitur, kemudian mereka yang berpendidikan sarjana dengan realisasi sebanyak Rp63,1 miliar lebih dari 1,073 debitur,” tutur Syarwan di Kendari, Jumat (7/2/2025).
Syarwan juga menjelaskan hingga 7 Februari 2025 ini realisasi Kredit Usaha Rakyat di Sultra terbanyak di Kabupaten Kolaka dengan total realisasi sebanyak Rp44,3 miliar lebih dengan 690 debitur, selanjutnya Kabupaten Muna dengan realisasi Rp42 miliar lebih dengan total 902 debitur, kemudian kabupaten Konawe Selatan dengan realisasi Rp33,3 miliar lebih dengan 577 debitur.
“Untuk realisasi KUR terkecil di Kabupaten Muna Barat dengan realisasi sebesar Rp890 juta dari 8 orang debitur, kemudian kabupaten Konawe Kepulauan dengan realisasi sebesar Rp623 juta dari 14 debitur,” ujar Syarwan.
Lebih lanjut Syarwan mengatakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih menjadi penyalur KUR terbanyak di Sultra dengan realisasi sebesar Rp192,7 miliar lebih untuk 4.109 debitur, kemudian Bank Mandiri dengan realisasi sebanyak Rp80,1 miliar lebih untuk 649 debitur.
“Agar penyaluran KUR ini terus mengalami peningkatan kami harap pihak perbankan dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini,” harapnya.
