Walikota Kendari SKI: Utang Pemkot Capai Rp 400 Miliar

Dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-194 Kota Kendari, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran memaparkan berbagai capaian pembangunan, tantangan kota, hingga kondisi keuangan daerah termasuk adanya utang sekitar Rp 400 miliar.
Dalam pidatonya di sidang paripurna DPRD, Siksa Karina Imran menekankan perkembangan Kota Kendari di berbagai aspek seperti ekonomi, kesehatan, sosial, infrastruktur dan sumber daya manusia tidak lepas dari kontribusi para pemimpin terdahulu serta peran aktif masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Siska juga secara terbuka menyampaikan kondisi utang Pemkot Kendari yang mencapai sekitar Rp 400 miliar, termasuk tunggakan iuran BPJS yang kini telah dilunasi.
“Kesehatan adalah hal utama. Kita tidak bisa membangun kalau rakyatnya tidak sehat. Kota Kendari terus tumbuh menjadi kota yang maju dan menjadi etalase Provinsi Sulawesi Tenggara. Ini berkat gotong royong semua pihak, termasuk masyarakat yang hidup rukun dalam keberagaman,” ujarnya saat pidato paripurna persiapan HUT ke-194 Kota Kendari di DPRD, Selasa (6/5/2025).
Wali kota juga menyampaikan dalam pertemuannya dengan Menteri PUPR, Kota Kendari mendapatkan alokasi dana Rp 238 miliar untuk infrastruktur dasar yang akan digunakan untuk menangani banjir, memperbaiki jalan dan ruang terbuka publik, serta revitalisasi lokasi Eks MTQ.
Menutup pidatonya, Wali Kota Kendari menyerukan semangat kolaborasi lintas elemen masyarakat dan pemerintahan.
“Dua pilihan kita, kurangi belanja atau tingkatkan pendapatan,” ucapnya.
Selain itu, dalam sidang paripurna juga turut dipaparkan terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 84,85 di 2023 menjadi 85,97 di 2024.
Pendapatan per kapita naik dari Rp 77,59 juta menjadi Rp 80,97 juta. Pertumbuhan ekonomi naik dari 3,29% ke 4,81%. Tingkat kemiskinan turun menjadi 4,23%. Angka harapan hidup meningkat menjadi 75,47 tahun.
Adanya kenaikan tingkat pengangguran terbuka dari 5,18% menjadi 5,67%. sehingga Pemkot Kendari berkomitmen membuka lebih banyak lapangan kerja, salah satunya dengan mendorong pengembangan UMKM dan pemberian bantuan modal kepada 2.000 pelaku usaha(bsnn)