Ekonomi &BisnisSosok & Tokoh

Jualan Kopi Pakai Motor Jadoel Honda CB 100

Memulai usaha jualan kopi sejak 2018, sampai sekarang dia bisa bertahan dengan gerobak digandeng dengan motor honda cb 100 alias motor jaman dahoeleo.Bagi penikmat kopi di area halaman kantor Bupati Kolaka, cita rasa kopi buatan alumni jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, sudah punya pelanggang setianya.
Sebut saja namanya Kasmuddin atawa kerap disapa Ibol ini mengakui usahanya ini butuh konsisten dan mental baja.”Saya jalani saja, meski banyak orang yang mencibir awalnya, saya tidak peduli pandangan orang-orang kalau saya gandeng gerobak ini dan berhenti di lampu merah disitu sorot mata orang ke saya, nah mental baja dan tidak gengsi yang harus kuat”ujarnya Selasa (3/1) sembari meracik kopinya.

Tidak terlalu sulit untuk bisa menikmati kopi buatannya, karena letaknya di area parkiran di bawah rindang pohon disitulah ia mengais uang receh setiap harinya.
“Sejak masih mahasiswa saya sudah menjual kopi dengan gerobak motor jadul ini, sebelumnya saya hanya menjual di luar area kantor Pemda Kolaka, karena kebaikan seorang teman saya bisa disini.” ungkapnya.

Dari hasil jualan kopi ini,Ibol yang pernah menjadi Ketua UKM Radio Mahasiswa USN Kolaka ini, bisa menghidupi keluarga kecilnya.”Kalau suka dukanya sudah saya lewati semua, termasuk saya pernah diusir dari halaman kampus karena jualan kopi model begini,pakai gerobak,”katanya.

“Saya tidak tahu apa alasannya pihak keamanan kampus saat itu mengusir saya, sementara ada penjual somay yang juga jualan disitu.Tapi karena saya tidak mau berdebat,akhirnya saya tinggalkan dan jualanlah saya disini,” ungkapnya dengan nada sedikit kecewa.

Menurut Ibol yang pernah mengabdi jadi guru honor ini, semestinya kampus kala itu memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mengembangkan jiwa wirausaha, bukan malah melarang mahasiswa untuk berbuat sekaligus belajar mandiri.

Saat ditanya, soal pengembangan usahanya dia mengaku agak sulit,kendalanya ada di tenaga kerja, “Susah saya dapat tenaga kerja anak muda yang mau kerja seperti ini, gensinya tinggi.Kalau pun ada yang ikut kerja paling lama satu dua bulan dia sudah jenuh.Jadi lebih baik begini saja dulu,” pungkasnya. (erde)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button