Kemendikdasmen Genjot Mutu Guru Lewat Berbagai Kebijakan Program

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mengenjot mutu kualitas guru di Indonesia lewat berbagai kebijakan program. Program pertama, diantaranya peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi hingga pemenuhan kualifikasi guru.
“Program ini kita buka untuk guru yang sudah memiliki ijazah D2 atau mungkin D3 atau yang DO (Drop Out). Karena ada guru tadi saya tanya kuliah S1, tapi tinggal skripsi tidak selesai, karena skripsinya ditinggal,” kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam cara peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah (PKS) di kantornya, Jakarta, Senin (23/6/2025).
“Dengan program yang kami rencanakan untuk 12 ribu sekian guru adalah program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau). Kami juga akan bekerja sama dengan LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) seluruh Indonesia,” ujarnya.
Mu’ti juga mengatakan, pihaknya akan melakukan sertifikasi guru melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Tahun ini kita rencanakan 806 ribu guru yang mengikuti PPG tahun ini,” ucapnya.
Untuk meningkatkan kompetensi guru, Kemendikdasmen juga akan melakukan tiga pelatihan. Pertama pelatihan guru mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
“Tadi disampaikan Bu Nunuk (Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani) jumlahnya 59 ribu sekian,” katanya. Kedua, pelatihan pembelajaran mendalam (Deep Learning).
Mu’ti mengatakan, selain pelatihan dalam negeri, pihaknya juga mengirim guru-guru ke Australia, seperti ke Sydney dan Adelaide. Disana para guru melakukan observasi untuk mengetahui praktek pembelajaran mendalam. Program ini mendapat dukungan dari Inovasi Indonesia.
“Kemudian yang ketiga adalah pelatihan pelatihan untuk guru guru BK (Bimbingan Konseling). Ini juga terus kita laksanakan karena kita ingin memperkuat pendidikan karakter dengan penguatan bimbingan konseling,” katanya. (bsnn)