Catatan Ridwan DemmatadjuOpini

Curhat Pada Bulan Purnama

Sebuah jalan di Kelurahan Watuliandu,Kolaka, Sulawesi Tenggara, tepat depan rumahku.Saya memotretnya dengan kamera handphone.Suasana malam dengan bulan purnama terlihat sempurna di langit meski sedikit diselimuti awan hitam tak membuatnya menarik untuk dinikmati, sekedar menghibur diri sendiri, setelah seharian diliputi rasa bersalah dengan keputusan yang saya buat sendiri.Tentunya saya harus marah pada diri sendiri dan membiarkan luapan emosi itu sampai habis.Karena tak ada pilihan lain selain meluapkannya.Nah dengan menulis ini, sambil menikmati sinar bulan purnama di balik awan hitam itu, setidaknya bisa menghalau semua perasaan bersalah yang berkecamuk di dadaku.Menulis adalah jalan untuk keluar dari segala pikiran negatif bagi saya selain melukis di atas kanvas.

Lalu apa yang membuat saya marah dengan diri sendiri? Bertanyalah sayalah dengan diri sendiri dan pertanyaanku pun tak bisa diurai lagi, rumit dijelaskan dan dimengerti orang di sekitar saya.Akhirnya saya hanya bisa menulis seperti ini saja sebagai jawaban.Tak lebih dari itu.

Malam ini saya melewatinya juga sambil ber_chating dengan salah satu anggota DPRD Kolaka, kami diskusi soal NGO di Kolaka yang tidak paham tugas dan fungsi DPRD.Dalam percakapan kami lewat whatsapp itu, terungkap bahwa tugas DPRD itu menjalankan fungsi legislasi, dia tidak bisa masuk ke anah yudikatif. Jadi kalau NGO pada hal-hal seperti ini saja dia tidak paham maka sebaiknya perlu belajar kembali soal susunan dan kedudukan DPR/DPRD/ RI/Provinsi dan Kabupaten, Kota. Bukannya malah ngotot menuntut pergantian pimpinan yang tidak mengikuti keinginan dari NGO yang gagal paham itu. Cukup ini saja dulu.

Watuliandu, 7/1/2023.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button