Industri Pengolahan Diproyeksi Tumbuh 5,4% di 2023
Kemenperin memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nasional sepanjang tahun 2022 mencapai 5,01%, dan pada 2023 ditargetkan sebesar 5,1-5,4 %.
“Masuknya sejumlah investasi di beberapa sektor diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 baru-baru ini.
Realisasi investasi dari industri manufaktur diperkirakan akan mencapai Rp 450-470 triliun pada tahun 2023, naik 7 % dibandingkan tahun ini yang diproyeksi sebesar Rp 439,33 triliun. “Seiring dengan itu, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada 2022 diproyeksikan mencapai US$ 210,38 miliar, dan pada 2023 ditargetkan sebesar US$ 225 -245 miliar,” sebut Menperin.
Di samping itu, peningkatan investasi di sektor industri juga akan mendongkrak serapan tenaga kerja. Pada tahun 2022, total serapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 19,11 juta orang, sedangkan pada 2023 sebanyak 19,2-20,2 juta orang.
“Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk memperkuat hilirisasi di sektor industri manufaktur. Sebab, selama ini telah memberikan bukti nyata terhadap multiplier effect bagi perekonomian nasional, antara lain adalah meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk di tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja,” tandasnya. (k-07)