Pendidikan

Inilah Urgensi Lima Keterampilan SDM Dibutuhkan di Era Industri 4.0

GURU Besar Fikom Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Tuti Widiastuti. menyebutkan urgensi lima keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam era industri 4.0, yaitu complex problem solving, social skill, process skill, system skill, dan cognitive ability.

Kelima keterampilan tersebut setidaknya memberikan gambaran bahwa untuk menghadapi revolusi industri 4.0, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkemampuan: kognitif yang fleksibel, logika berpikir yang baik, sensitif terhadap masalah, berkemampuan dalam hitungan atau matematika visualisasi. “Globalisasi yang telah mengakibatkan perubahan pada keseluruhan kehidupan bermasyarakat, termasuk di dalamnya sektor pendidikan.Perguruan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan di Indonesia dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian di era revolusi industri 4.0,” ujar Prof.Tuti Widiastuti. Prof.Tuti menyampaikan hal tersebut saat  memberikan paparan pada acara sharing session dan rapat kerja Pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, di Kampus A Kenari, Universitas Gunadarma, Jakarta, Selasa (17/1).

Dalam rapat kerja yang dihadiri seluruh pengelola Prodi Ilmu Komunikasi di Jabodetabek dan dimoderatori oleh Dosen Fikom Universitas Gunadarma, Dr. Christiana Wulandari itu, Prof.Tuti mengemukakan beberapa tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi ilmu komunikasi.

“Sifat ilmu komunikasi yang multidisiplin ini tidak bisa dihindari, karena dalam pengamatannya, ilmu komunikasi juga mengamati objek dari banyak aspek, contoh dari aspek politik, budaya, ekonomi, dan sosial dari kehidupan manusia,” katanya. Menuriut Prof.Tuti, minat akan ilmu komunikasi berkorelasi dengan kebutuhan tenaga kerja dan profesi komunikasi, dari industri media, perusahaan, pemerintahan (sipil/militer), organisasi non pemerintah, berbagai industri kreatif, konsultan komunikasi sampai lembaga pendidikan.

“Platform” kerjanya pun juga berkembang dari konvensional ke digital.  Prof.Tuti  juga menggarisbawahi perlunya pengembangan dan penyegaran pada tiap departemen dalam ASPIKOM Jabodetabek mulai dari departemen kurikulum, pengabdian, hingga kerja sama.

Dicontohkan bidang kurikulum dan pembelajaran. Bidang lanjut Tuti Widiastuti, ini perlu melaksanakan peninjauan kurikulum Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi sesuai dengan standar KKNI dan MBKM melalui forum diskusi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti: pemerintah, industri, pakar, dan masyarakat.   Selain itu, penting untuk mengembangkan berbagai kajian untuk pembentukan kurikulum untuk memastikan jangkauan dan fokus global, dan relevansi untuk siswa internasional yang berkuliah di Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi di Jabotabek. Presentasi Rencana Kerja Sementara itu, Ketua ASPIKOM Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, Dr. Rini Sudarmanti mengatakan, dalam rapat kerja ini , tiap bidang melakukan presentasi rencana kerja mulai dari Sekretaris Korwil, Bendahara Korwil, Tim Komunikasi Publik, Departemen Kurikulum dan Pengembangan Keilmuan, Departemen Penelitian, Pengabdian Masyarakat & Publikasi Penulisan, Departemen Pengembangan Kerja Sama, dan Departemen Pengelolaan Organisasi.

“Kegiatan ini dapat menjadi langkah awal penentuan program kerja yang akan dilakukan ke depan selama masa kepengurusan. Tindak lanjut kemudian adalah  rapat kerja koordinasi antar departemen. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menjadi momen penguatan jejaring diantara para anggota,” kata Rini. Selain rapat kerja, dalam acara yang sama terlaksana juga sharing session yang mengangkat tema “Revitalisasi peran asosiasi di dalam pengembangan ilmu komunikasi.” (k-23)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button