Ekonomi &Bisnis

Waskita Catat Kontrak Baru Rp 20 Triliun, Mayoritas dari IKN

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 20,23 triliun sampai akhir tahun 2022. Total nilai tersebut berkat tambahan kontrak baru pada Desember 2022 yang bersumber dari pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ibu kota negara (IKN) Nusantara.

“Perolehan proyek akhir tahun 2022 juga meliputi proyek pembangunan Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban Paket 5 di Subang, Jawa Barat dan pembangunan prasarana dan sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko SKPT Morotai,” kata SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) Ermy Puspa Yunita, Sabtu (28/1/2023).

Secara tahunan, sambung Ermy, perolehan kontrak baru 2022 didominasi proyek IKN dengan total nilai Rp 5,92 triliun, atau sesuai target dengan rata-rata tingkat kemenangan Waskita di level 25% dari total lelang proyek IKN yang diikuti Waskita sebesar Rp 23,7 triliun pada 2022.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengumumkan ada 29 proyek telah terkontrak dari total keseluruhan 34 paket proyek IKN sebesar Rp 44 triliun. Waskita berhasil memenangkan enam tender proyek di antaranya. Tender dimaksud meliputi proyek Jalan Tol IKN Segmen Sp Tempadung Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 2,2 triliun, proyek pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 Rp 181 miliar, dan proyek Gedung Sekretariat Presiden sebesar Rp 1,3 triliun. Ada pula proyek pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 & 4 sebesar Rp 1,53 triliun, serta proyek pembangunan IPAL 1, 2, 3 KIPP sebesar Rp 638 miliar.

Tahun 2022 Waskita menargetkan kontrak baru proyek IKN sebesar 10%-20% dari total nilai kontrak sebesar Rp 20,3 triliun yang akan dilelang Kementerian PUPR. Strategi Waskita ke depan dalam menyasar proyek IKN adalah meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction. “Di sisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko di setiap lini perusahaan sehingga dapat memperkuat fundamental perseroan,” tambah Ermy.

Perlu diketahui, kontrak Waskita 2022 berasal dari proyek pemerintah sebesar 63,64%, proyek swasta sebesar 7,86%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 7,34% dan pengembangan bisnis anak usaha 21,17%.

Sementara berdasarkan segmentasi tipe proyek, kontrak tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 50,34%, gedung 19,82%, EPC 9,45%, sumber daya air (SDA) 7,43%, dan anak usaha 12,94%. (k016)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button