Jalur Meroket UMKM Berkat Transformasi Digital
Moncernya penjualan di lokapasar membuka jalan bagi Space Roastery untuk terbang lebih dari 11.000 kilometer dari Yogyakarta ke Davos, Swiss, untuk menyajikan kopi kepada para pengunjung Indonesia Pavilion di sela-sela World Economic Forum (WEF) 2023. Adalah kopi Halu Pink Banana yang pertama kali diseduh oleh duo pendiri Space Roastery William Christiansen dan Elvan Wenas di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, yang digelar oleh Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) dan Kadin Indonesia.
Kopi Halu Pink Banana dipilih karena punya cita rasa unik percampuran nuansa pisang, white peach sorbet, rujak, dan cokelat spesial. Kopi itu pula yang menjadi produk jagoan Space Roastery yang paling laris manis di platform belanja daring Tokopedia sejak 2018. Kopi yang berasal dari Gunung Halu, Jawa Barat itu dibanderol seharga Rp150.000 per 200 gram dan sudah terjual lebih dari 10.000 kali di e- commerce yang bernaung di bawah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) itu. Selain kopi Halu Pink Banana, Space Roastery juga memboyong kopi Fine Robusta dari Temanggung, Jawa Tengah, The Forbidden Fruit dari Jawa Barat dan Gunung Prau ke Davos, Swiss.
Selama ajang tersebut berlangsung pada 16-20 Januari 2023, ratusan gelas kopi Indonesia disajikan Space Roastery setiap hari kepada pengunjung dari beragam negara yang mampir ke Indonesia Pavilion di tengah cuaca Davos yang dingin bersalju dengan suhu di bawah 0 derajat celcius. Kehadiran Space Roastery di Indonesia Pavilion yang digelar bersamaan dengan WEF 2023 di Davos, Swiss, merupakan representasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mitra GOTO. “Alasan kami dibawa GoTo dan merepresentasikan kopi Indonesia di Indonesia Pavilion karena Space Roastery itu sangat suportif terhadap home brewers,” kata Elvan saat berbincang dengan Bisnis di Davos, Swiss, Kamis (19/2) lalu.
Elvan mengatakan UMKM kopi asal Yogyakarta itu punya visi untuk mengkopikan Indonesia dari orang-orang yang gemar menyeduh kopi di rumah. Dalam perjalanan menuju visi tersebut, Space Roastery tak lupa menyertakan elemen transformasi digital.
Setelah berdiri pada akhir 2016, Space Roastery langsung membuka toko online di platform Tokopedia. Seiring dengan perkembangannya, Space Roastery memanfaatkan platform GoFood yang memungkinan pelanggan mendapatkan produk Space Roastery melalui aplikasi pesan antar makanan dan minuman Gojek. “GoFood kami pakai juga. Meskipun bukan yang terbaik, tetapi kami cukup tinggi di Yogyakarta,” imbuh Elvan.
Selain itu, Space Roastery juga memanfaatkan berbagai layanan GoTo Financial, seperti GoBiz, MOKA & Midtrans. “Saya lihat di beberapa video yang ditayangkan BKPM, pak Menteri Investasi bilang
‘Pengusaha jangan dari Jakarta saja. Ayo pengusaha daerah juga harus maju!’. I think we represent it quite well,” ujarnya. Pada 2022, Space Roastery telah memiliki sekitar 60 karyawan dengan rata-rata mampu menjual 1 juta cup kopi setiap bulan. Penjualan Space Roastery juga tumbuh 143% pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.
Manajemen GOTO dalam keterangan resminya mengatakan pertumbuhan usaha Space Roastery menjadi contoh pelaku UMKM yang memanfaatkan beragam solusi teknologi terintegrasi GoTo yang memungkinkan mitra mengakses penawaran e-niaga, pengiriman makanan, pusat pemenuhan, dan pembayaran digital dalam satu ekosistem. Transformasi digital kian penting untuk dilakukan pegiat UMKM agar mampu terus bersaing. Public Affairs Senior Lead Tokopedia Aditia Grasio Nelwan menjelaskan ada sekitar 12 juta penjual di Tokopedia yang hampir 100% UMKM. Terpisah, Head of Platform & GoFood Merchant Marketing Gojek, Felicia Wijaya menegaskan bahwa Gojek berkomitmen untuk menjadi mitra terbaik untuk mengakselerasi bisnis UMKM. Komitmen itu diwujudkan salah satunya melalui kehadiran GoBiz.
Aplikasi GoBiz mendampingi perjalanan UMKM kuliner berjualan online dari hulu ke hilir, mulai dari registrasi usaha milik UMKM kuliner di GoBiz secara gratis dan cepat, hingga memasarkan dan mengatur strategi promo produk kuliner di GoFood maupun pada layanan GoFood di Tokopedia. “GoBiz juga memudahkan pengelolaan operasional bisnis secara digital melalui GoKasir, manajemen finansial usaha melalui GoModal by Findaya dan integrasi dengan Bank Jago, menerima opsi pembayaran digital GoPay, serta akses ke rangkaian edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan kecakapan bisnis mitra UMKM kuliner,” paparnya.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga Oktober 2022, terdapat 20,5 juta UMKM telah go-digital dan 83% pelaku UMKM nasional yang bergantung pada digitalisasi. Data itu membuktikan pentingnya peran platform digital terhadap perkembangan UMKM. Kesuksesan transformasi digital UMKM tidak hanya bergantung pada adopsi platform digital yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi. Faktor pembiayaan yang mudah diakses dan bersahabat dengan para pelaku usaha mikro dan kecil turut menjadi aspek kunci. (k-bis)