Pemda Sulawesi Tengah Sudah Siap Caplok Jatah Saham Vale Indonesia
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengungkapkan, pihaknya mengharapkan adanya pemberian lahan bagi pemerintah daerah seiring perpanjangan kontrak yang nantinya akan diberikan
“Kalau diperpanjang kami minta lah bagian dari 22 ribu (hektar) kajilah kami 5 ribu supaya daerah kena bagi hasil itu,” ungkap Rusdy ditemui selepas Peringatan 6 Tahun Asosiasi Penambang Nikel Indonesia di Jakarta, Senin (6/3) kemarin.
Asal tahu saja, Vale Indonesia perlu melaksanakan divestasi 11% sahamnya sebagai kelanjutan komitmen perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Izin kontrak karya Vale Indonesia bakal berakhir pada 27 Desember 2025 mendatang. Sebagai bagian dari perpanjangan izin menjadi IUPK, Vale Indonesia diwajibkan untuk mendivestasikan 51% sahamnya.
Dalam rencana divestasi ini, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan perlunya perhatian untuk jatah saham bagi daerah.
Menanggapi hal ini, Rusdy memastikan bahwa pihaknya siap ikut serta mengelola saham ada melalui perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kita mau itu cari pengertian, cari kolaborasi jadi Vale cobalah mau memberikan kita sehingga perusahaan daerah bisa mencari karena jika menunggu bagi hasil kecil,” imbuh Rusdy.
Meski demikian, Rusdy belum bisa merinci lebih jauh porsi saham yang diinginkan oleh pihaknya. Yang terang, Rusdy menegaskan pihaknya juga telah menyiapkan dana untuk akuisisi saham yang bakal menjadi jatah daerah.
“Kaji saja perusahaan daerah yang ada, sama dengan perusahaan nasional kok. Bisa (juga) kita join dengan swasta yang ada, kenapa tidak,” jelas Rusdy.
Vale memiliki lahan konsesi seluas 118.017 hektare meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektare), Sulawesi Tengah (22.699 hektare) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektare).
Merujuk Minerba One Data Indonesia (MODI), pemegang saham Vale Indonesia terdiri dari Vale Canada Ltd (43,79%), Sumitomo Metal Mining (15,03%), PT Indonesia Asahan Aluminium (20%), Vale Japan Ltd (0,55%), Publik (20,49%) dan Sumitomo Corporation (0,14%).