Libur Lebaran Menjadi Mesin Penggerak Ekonomi di Daerah
Oleh : Dr. Syamsir Nur, SE. MS.
Setelah dilanda pandemi, aktivitas masyarakat mulai pulih. Bahkan tahun ini ada tanda-tanda jika mobilitas para pelaku ekonomi berefek terhadap meningkatkan denyut nadi ekonomi disemua daerah. Betapa tidak, pelonggaran bepergian disertai cuti yang cukup lama dimanfaatkan untuk bersilaturahmi, berkumpul dan berbagi sesama keluarga dan kerabat dikampung halaman. Tidak hanya di desa-desa, kondisi inipun juga nampak di kota-kota.
Mobilitas yang tinggi tentu punya pertalian dengan sektor transportasi. Moda transportasi serta dukungan infrastrukturnya memiliki peran penting dalam memantik adrenalin ekonomi daerah. Masih hangat diingatan kita, sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang terpapar akibat pandemi, yang berefek terhadap lesunya perolehan nilai PDRB.
Lazimnya bersilaturahmi, berkumpul dan berbagi dilakukan secara terencana. Maka, tradisi pulang kampung mesti dibarengi dengan pilihan beragam rencana yang berimplikasi terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga. Karenanya kelesuan sektor rumah tangga di era pandemi, kemungkinan justru akan meningkat signifikan ditahun ini. Perannya secara perlahan akan mulai membaik dalam dashboard perekonomian di daerah.
Konsumsi yang meningkat berpotensi memicu tekanan terhadap kenaikan harga. Suasana lebaran dan tradisi pulang kampung mendorong hasrat berbelanja yang serba baru. Permintaan terhadap produk fashion, kuliner, perabot rumah tangga maupun produk UKM lainnya tentu akan mendorong permintaan uang dan bahkan memicu inflasi (demand full inflation). Tidak perlu dikhawatirkan, ini signal kalau ekonomi masyarakat bergerak. Boleh jadi sumber konsumsi masyarakat yang meningkat digerakkan pula dari tabungan mereka yang mengendap selama pandemi. Kenaikan harga ini berbeda jika disebabkan karena kenaikan biaya/ongkos produksi (cost push inflation). Berbeda rasa pun dampaknya ke perekonomian daerah.
Liburan sambil bepergian adalah dua hal yang tidak saling berpisah. Image baru bagi masyarakat saat ini. Pulang kampung bukan hanya sekedar melepas kangen, melihat kondisi kampung halaman, tetapi lebih dari sebuah perjalanan berbau wisata. Ekonomi Leisure. Biasanya, hari terakhir liburan diisi dengan bepergian ditempat wisata bersama keluarga. Sektor pariwisata merupakan sektor ikutan yang turut bergerak di setiap momentum lebaran. Pertanda pula bahwa pariwisata berpotensi menjadi sumber pertumbuhan baru bagi ekonomi daerah.
Tanpa disadari, berlibur lebaran apalagi mudik tidak hanya berefek bagi ekonomi rumah tangga, namun aktivitas ini berdampak bagi denyut nadi ekonomi daerah. Pemudik menambah putaran uang di desa, mengeliatkan UKM dan pariwisata bahkan memulihkan ekonomi daerah tahun ini.
Ketua ISEI Cabang Kendari Koordinator Wilayah Prov. Sultra