Menkop Teten Dorong Peningkatan Jumlah Wirausaha dari Kalangan Mahasiswa

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan, Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausaha muda baru, terutama yang datang dari kalangan terdidik atau mahasiswa.
Menurut Menkop UKM hal tersebut diutamakan agar mampu bersaing dan mewujudkan Indonesia menjadi jajaran negara maju di tahun 2045.
Pemerintah sedang mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju. Di mana selain membangun infrastruktur, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi sangat penting dalam proses menyiapkan entrepreneur menuju negara maju.
“Meski UMKM kita sangat besar mencapai 64 juta pelaku, tetapi rasio jumlah wirausaha baru 3,47%. Padahal untuk menjadi negara maju minimal mencapai 4% rasio kewirausahaan. Presiden pun meminta dari kalangan terdidik, mahasiswa, sarjana, untuk terjun menjadi wirausaha karena persaingan industri saat ini persaingan ide kreatif,” ucap Teten dalam pernyataan resmi yang diterima pada Selasa (16/5/2023).
Teten mengatakan setiap tahun, setidaknya ada 3,5 juta lulusan pendidikan yang berebut masuk mencari kerja. Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% yang terserap hanya 2 juta, sisanya 1,5 juta tidak bisa ditampung. “Di kampus, mahasiswa harus diubah pola pikirnya yaitu untuk mencetak lapangan kerja bukan mencari kerja,” kata Teten.
Indonesia yang tahun ini memegang keketuaan ASEAN ingin membawa Asia Tenggara menjadi kawasan yang memiliki peran penting bagi negara kawasan dan dunia. Salah satunya menjadikan wilayah ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di dunia. Misi yang tertuang dalam gelaran ASEAN Summit dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth ini menjadi momentum yang tepat.
Menkop UKM menekankan, untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia, Indonesia juga punya tugas internal untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di dalam negeri menjadi 1 juta wirausaha baru, sesuai amanat Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024. Pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung penumbuhan wirausaha di Indonesia, salah satunya adalah penumbuhan ekosistem wirausaha melalui Entrepreneur Hub.
“Survei di dalam negeri maupun di Asia Tenggara, sebanyak 72 persen mahasiswa ingin menjadi pengusaha. Hal itu pula, yang menjadi dasar bagi Kementerian Koperasi dan UKM dalam membidik entrepreneur dari kalangan perguruan tinggi, mengingat persaingan kedepan semakin kompetitif sehingga wirausaha harus punya kemampuan bersaing di pasar global,” kata Teten.
Dia mengatakan saat ini sudah banyak platform digital yang bisa membantu untuk memulai bisnis dengan mudah, misalnya melalui Entrepreneur Hub. Dari data startupranking.com per April 2023, Indonesia kini berada di posisi ke-6, sebagai negara dengan jumlah startup dan wirausaha baru terbanyak di dunia. Tak hanya unggul secara kuantitas, secara kualitas saat ini setidaknya Indonesia telah memiliki dua startup dengan status decacorn dan 9 startup dengan status unicorn.
“Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia punya potensi besar melahirkan entrepreneur baru yang lebih besar lagi. Untuk itu saya mengajak untuk terus mengembangkan diri, menjadi future entrepreneur, menciptakan inovasi-inovasi baru, melahirkan UMKM berbisnis model inovatif untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045,” pungkas Teten. (k15_jkt)