Warga Dawi-Dawi Keluhkan Tumpukan Sampah dan Drainase Rusak

Warga di Jalan Masjid Raya Nurul Huda Kelurahan Dawi-Dawi, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka mengeluhkan sampah dan drainase jalan yang rusak sejak beberapa waktu belakangan. Kondisi cuaca yang tidak menentu tiba-tiba hujan deras.
Pantauan langsung informasi hari Selasa, (30/5)di Kelurahan Dawi-Dawi di salah satu rumah warga yang menjadi sasaran banjir, yaitu Jalan Masjid Raya Nurul Huda, Kelurahan Dawi-Dawi diketahui penyebab meluapnya air ke permukiman warga karena drainase yang dipenuhi tumpukan sampah yang terbawa arus.
Salah seorang warga Basirah yang menjelaskan ke Ketua RT di Kelurahan Dawi-Dawi, setiap hujan deras, aliran-aliran air di drainase selalu tersumbat dan meluap sehingga menyebabkan banjir ke teras-teras warga. Kondisi itu membuat warga selalu waspada agar air tidak memasuki rumah mereka.
“Setiap hujan deras drainase dan teras rumah warga yang terkena luapan air dan sampah pasti kewalahan mengeluarkan air yang tergenang di teras mereka. Termasuk saya sendiri karena rumah saya sama rata dengan tepian jalan maka sering terkena luapan air banjir,” ujarnya.
Diduga penyebab luapan air di drainase dan teras rumah warga di Kelurahan Dawi-Dawi, tepatnya di Jalan Mesjid Raya Nurul Huda, karena tumpukan sampah yang terbawa arus di aliran drainase. Sampah tersebut diketahui berasal dari sampah plastik dan lumpur pasir tanah merah yang ikut aliran air tiap kali hujan di drainase tersebut.
Warga lainnya Hendra, tak lain Ketua RT di Lingkungan RW Serbaguna, Kelurahan Dawi-Dawi, menjelaskan, luapan air ketika hujan deras memang sering terjadi walaupun sudah ada drainase tetapi belum terawat bahkan masih ada yang tersumbat.
“Tersumbatnya drainase tersebut sudah dipastikan karena sampah. Karena setiap saya melewati jalan ini selalu ada tumpukan sampah yang sudah terkumpul di tepian drainase,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, sebelumnya sudah pernah dibersihkan. Bahkan warga mengeluarkan sebagian pasir-pasir dan sampah plastik yang berada di dalam drainase tersebut. Tetapi tetap saja tersumbat.
Sementara itu, Lurah Dawi-Dawi Rachmat Hidayat, mengatakan, sampah menumpuk di drainase tersebut merupakan kiriman dari atas di jalan poros Pomalaa, dan terbawa arus hingga depan rumah warga sehingga membuat drainase tersebut tersumbat hingga meluap ke teras warga.
“Sampah yang sering menumpuk di drainase di jalan Mesjid Raya Nurul Huda merupakan kiriman dari atas sehingga teras yang dekat drainase ini yang menjadi titik terkumpulnya sampah,” jelasnya.
Rachmat Hidayat, menjelaskan, untuk mengantisipasi dampak buruk, kegiatan gotong royong dilakukan berkali-kali.
“Malahan sudah berkarung-karung sampah yang terkumpul, tetapi memang sampah tersebut terbawa air dari atas,” pungkasnya. (k13)