Humas Perumda Aneka Usaha : Seharusnya HMI Kolaka Seharusnya Menjadi Garda Terdepan Mendukung dan Memajukan Perumda Kolaka

Sebagai Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Anek Usaha dengan mayoritas kepemilikan modalnya di Pemerintah Kabupaten Kolaka,.Perusahaan plat merah dengan tugas melakukan kegiatan usaha untuk mendatangkan laba sebagai pendapatan asli daerah. Kini Perumda Aneka Usaha dibawah kepemimpinan Arman SE sebagai Direktur Utama, dan Awal Yulianto, selaku Direktur Keuangan tak dipungkiri menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan pembukuan keuntungan yang disetorkan ke kas daerah jumlahnya tidak sedikit.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah Perusda Kolaka di tangan Armansyah ini telah memasukkan kontribusi dalam bentuk dana kepada Pemda Kolaka mencapai 5,178 miliar rupiah. Meski penilaian berkinerja
baik bagi Armansyah dalam memimpin Perumda Anek Usaha Kolaka lima tahun belakangan, namun masih saja ada pihak yang kontra dengan penilaian tersebut. Salah satunya mengaku datang dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islama (HMI) Kolaka yang akan menggelar aksi di Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta, mereka bahkan melakukan tekanan kepada pihak Kejari Kolaka jika dianggap tidak serius mengusut dugaan kasus korupsi di Perumda Kolaka. Akan melaporkan Kejari Ke Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas). Seperti yang beredar di jagat maya.
Herman Syahruddin Humas Perumda Aneka Usaha menyatakan dengan tegas bahwa apa yang mereka lakukan dengan memanfaatkan Organisasi HMI Kolaka adalah bagian dari dinamika. Namun sebagai mahasiswa yang tergabung dalam HMI Kolaka tidak semestinya melakukan upaya untuk merusak citra perusahaan yang nota bene milik masyarakat Kolaka juga.
“Kita sangat paham gerakan mahasiswa ini dan sangat kita sayangkan gerakan mereka berupaya menghambat pencapaian target PAD dari Pemerintah Kabupaten Kolaka. Tentu gerakan ini tidak murni untuk kepentingan masyarakat Kolaka apalagi mengatasnamakan organisasi sekelas HMI dengan isu dugaan korupsi tanpa bukti yang kuat” ungkap Herman Syahruddin kepada beritasulawesi.co.id Kamis (22/6) ketika dikonfirmasi soal ancaman sekelompok aktifis HMI Kolaka yang dualisme kepemimpinannya.
“Mereka selalu mengusik Perumda yang notabene telah memberikan kontribusi terhadap daerah sementara ada pencurian or di Pulau Maniang mereka diam. Ada apa mereka bungkam ?” kata Herman nada kecewa dengan aktifis yang mengggunakan label hijau hitam untuk kepentingannya.
Menurut Herman yang dikenal sebagai mantan aktifis anti korupsi di Kolaka menjelaskan, Nawir ini orang Kolaka Utara. Dia malahmenutup mata atas penambangan di lahan koridordi Kolaka Utara disitu sangat jelas merugikan negara.
Sebenarnya HMI yg mengaku anak Kolaka wajib mendukung Perumda sebagai BUMD agar Perumda semakin kuat dan semakin jelas kontribusi ke daerah
“Hukum itu butuh bukti bukan hanya prasangka belaka..kalau Perumda yang menyumbang PAD dianggap salah lalu bagaimana dengan penambang yang tidak jelas kontribusinya bahkan ada dugaan pencurian ore di Pulau Maniang mana suara kalian. Seharusnya HMI Kolaka harus menjadi garda terdepan untuk mendukung dan memajukan Perumda agar Perumda semakin kuat” pungkas Herman Syahruddin. (bsnn-k12)