Berita Regional

Kolaka Timur Menuju Lokasi Prioritas Kawasan Sentra Produksi Pangan Nasional

Hasil Rapat Konsultasi Publik II Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Agropolitan

Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur, kini menuju lokasi prioritas sebagai Kawasan Sentra Produksi Pangan Nasional, hal ini telah tersusun dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Agropolitan.Sebagai sebuah konsep strategis dalam membangun Kabupaten Kolaka Timur menjadi daerah yang lebih maju dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakatnya, tentunya semua telah dipikirkan dan direncanakan secara matang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kolaka Timur.

Untuk melanjutkan rencana strategis Pembangunan di Kolaka Timur pada Selasa (8/8) menggelar Konsultasi Publik II untuk menjaring masukan muatan RDTR rumusan alternatif dan rekomendasi perbaikan kebijakan rencana dan program kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Timur, Andi Muh Iqbal Tongasa, S.STP, MSi didampingi Kepala Bappeda Kolaka Timur, DR. Mustakim Darwis, SP.MSi di Aula Bappeda Kolaka Timur.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) mengungkapkan tujuan pertemuan tersebut untuk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Agropolitan di Kecamatan Mowewe, Lalolae dan Tinondo.

” Tiga Kecamatan ini, kita harapkan bisa  tumbuh dan berkembang sebagai kawasan agropolitan yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik dan menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya” jelasnya kepada beritasulawesi.co.id melalui keterangan tertulisnya via WhatsAppnya kemarin.

Dia menjelaskan, dalam kegiatan ini bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan RDTR sebelumnya telak dilaksanakan kegiatan konsultasi publik pertama di bulan Mei 2023, dilanjutkan dengan pelaksanaan konsultasi publik kedua yang dihadiri, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang dan sejumlah pihak yang terkait dengan kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini peserta hadir dalam tatap muka yakni Direktur Dina perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II  Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, Kepala Subdirektorat Perencanaan Tata Ruang Kabupaten wilayah 2, Kantor Pertanahan Kabupaten Kolaka Timur, Tim Spervisi RDTR di Kabupaten Kolaka Timur, Kepala Bappeda Sultra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kepala Dinas Tanaman Pangan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara kemudian tokoh masyarakat juga Ketua Ikatan Ahli Perencana Indonesia, dari Akademi Dr. Hasbullah Syah. SP. MSi, ahli tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.

Penataan ruang Agropolitan Mowewe,Lalolae dan Tinondo, menjadi arah kebijakan pembangunan Kolaka Timur, dimana Mowewe sebagai pusat pelayanan kawasan, Tinondo dan Lalolae sebagai pusat pelayanan lingkungan Untuk Kecamatan Mowewe ditetapkan sebagai KSK kepentingan ekonomi sebagai kawasan agropolitan. Penetapan  sebagai kawasan pengembangan pangan tentunya sarana transportasi menuju wilayah perencanaan didukung dengan jaringan Jalan Arteri primer dan kolektor primer.

” Tiga wilayah yang jadi kawasan pengembangan kawasn agropolitan ini salah satu alasanya karena tingginya potensi pengembangan produksi hasil kegiatan pertanian, tersedia lahan dan infrastruktur pertanian yang memadai, kemudian terdapat kawasan rawan bencana, rendahnya pelayanan prasarana dasar peningkatan nilai tambah produksi pertanian yang belum optimal” jelas Mustakim.

Selain itu,  penataan dan pengembangan wilayah pertanian ini akan menciptakan Kawasan Agropolitan Tinondo sebagai pusat produksi pertanian dan perkebunan perdagangan dan jasa, pusat hilirrisasi produk pertanian dan pusat agrobisnis utama di Kabupaten Kolaka Timur melalui penyediaan ruang dan dukungan infrastruktur serta sarana prasarana secara berkelanjutan. (bsnn-k12)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button